Laporan Praktikum Agronomi Penyambungan (Grafting)

Laporan Praktikum Agronomi Penyambungan (Grafting)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai keanekargaman tumbuhan buah,baik tumbuhan yang berbuah musiman maupun yang berbuah sepanjang tahun.salah satu jenis tumbuhan buah yang banyak dikembangkan diIndonesia yaitu mangga (Mangifera indica L) meskipun mangga bukan tumbuhan orisinil Indonesia sebab di duga berasal dari India dan Ceylon dan lalu juga tersebar ke benua Amerika, Asia, Australia dan Eropa. Kini mangga sanggup di temukan hampir di semua wilayah Indonesia termasuk sulawesi tengah.
Tanaman mangga yang banyak dikembangkan di Indonesia umumnya berasal dari species Mangifera indica L, termasuk famili Anacar diaceae bibit merupakan salah satu faktor penting yang besar lengan berkuasa terhadap produksi tanaman.
Perbanyakan secara vegetatif mempunyai keuntungan, yakni menghasilkan populasi yang lebih seragam dalam waktu relatif singkat, mempunyai sifat yang sama dengan induknya dan merupakan adonan yang diinginkan serta berproduksi lebih cepat.
Grafting merupakan cara perbanyakan vegetatif yang memerlukan penanganan hati-hati.salah satu penyebab atau faktor kegagalan dalam grafting yaitu faktor lingkungan, faktor tumbuhan dan faktor pelaksanaan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu di perhatikan untuk melaksanakan grafting tumbuhan mangga secara vegetatif dengan melihat pelaksanaan yang paling sesuai untuk mencapai keberhasilan grafting.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyambungan(grafting)?
2. Bagaimana cara penyambungan(grafting)?
3. Apa manfaat penyambungan(grafting)?

1.3 Tujuan Kegiatan praktek
1. Untuk mengetahui penyambungan (grafting).
2. Untuk mengetahui cara penyambungan (grafting).
3. Untuk mengetahui manfaat penyambungan (grafting).


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangbiakan Vegetatif
Pembiakan vegetatif yaitu suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan memakai pecahan tumbuhan itu sendiri (bagian-bagian vegetatif yakni akar, batang dan daun) tanpa melibatkan proses pembuahan sehingga sifat tumbuhan induk sanggup dipertahankan dan diturunkan ke tumbuhan anakan (Hartman dan Kester 1983). Salah satu teknik pembiakan vegetatif yaitu grafting, yaitu suatu seni menyambung pecahan dari satu tumbuhan (sepotong pucuk) ke pecahan tumbuhan lain (rootstock) sedemikian rupa sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi ini terus tumbuh membentuk tumbuhan gres (Mahlstede dan Haber 1957; Hartman dan Kester 1978). Pembiakan vegetatif dengan grafting mempunyai beberapa laba dibandingkan dengan pembiakan generatif. Salah satu laba dari grafting ialah banyak dipakai untuk produksi bibit yang akan ditanam di kebun benih dan bermanfaat untuk evakuasi kandungan genetik tanaman. (Sukendro, 2007)
Menyambung atau enten, yang telah di kenal dan dipraktikan semenjak beberapa abad, yaitu suatu cara menyambung potongan suatu tumbuhan pada batang yang telah berakar dari suatu tumbuhan lain. Beberapa cara pembiakan aseksual lain, pada potongan yang disambungkan tidak terjadi regenerasi organ-organ gres tetapi merupakan suatu kesatuan dengan batang yang berakar tadi. Batang berakar daerah potongan di sambungkan di sebut tumbuhan bawah. Akar kadang kala juga dipakai sebagai tumbuhan bawah. Potongan-potongan yang disambungkan disebut tumbuhan atas, atau tunas okulasi. Seluruh pecahan atas dari tumbuhan bawah dibuang dan digantikan dengan tunas okulasi atau tumbuhan bawah. Banyak jenis tumbuhan buah-buahan yang sukar di perbanyak dengan setek, runduk, anakan dan cangkok, tetapi gampang di perbanyak dengan penyambungan dan penyusunan, contohnya pada manggis, belimbing dan sebagainya. (Rahardja, 2003 )

Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel