Produk Kerajinan Ukir Kayu
Berikut yakni mekanisme pembuatan karya kerajinan ukir kayu
Dalam menciptakan produk kerajinan ukir kayu langkah pertama yang harus kita lakukan yakni merancang produk atau mendesain produknya. Berikut 5 mekanisme pembuatan karya kerajinan ukir kayu.
Baca juga : Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Keras
Bagaimana cara merancang produk kerajinan ukir kayu?
Merancang disebut juga dengan mendesain. Dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam menciptakan sebuah produk kerajinan sebelum dibuat. Kelengkapan dalam gambar rancangan tersebut sebaiknya meliputi gambar tampak depan, tampak samping, dan tampak atas serta terang ukurannya. Selain itu, harus ada gambar potongannya dan gambar perspektifnya.
Bahan yang akan digunakan untuk menciptakan karya kerajinan ukir kayu harus benar-benar diperhatikan, baik dari jenisnya maupun kualitas tekstur kayunya. Oleh lantaran hal tersebut akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.
Bahan gesekan kayu harus dipilih dari jenis kayu yang memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, serta tidak gampang pecah dan kembang susutnya rendah. Adapun jenis kayu yang baik untuk pekerjaan gesekan dan yang sering digunakan di sentra-sentra gesekan di Indonesia, antara lain kayu jati, mahoni, sonokeling, cendana, dan eben
Terdapat banyak sekali alat yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu di mana semua alat tersebut harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Apabila produk yang akan dihasilkan yakni ukiran, yang digunakan yakni seperangkat peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol, peralatan sekrollah yang digunakan.
Contoh alat yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu yakni pahat ukir, palu kayu, meja kerja, klem, sikat ijuk pensil, penggaris, kertas gambar, lem kayu, kertas ampelas, gergaji belah, ketam tangan, meteran, dan bor.
Misal ada yang bertanya sebutkan alat pendukung produk kerajinan ukir kayu? Maka jawabannya yakni dibawah ini.
Baca juga: Materi Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Alam dan Buatan Nusantara
Alat pendukung produk kerajinan ukir kayu ini terdiri dari 5 alat yaitu Pahat penguku, Pahat penyilat, Pahat pengot, Pahat kol, Pahat coret. Berikut lebih detailnya
a. Pahat Penguku
1) Pahat penguku dalam satu set pahat ukir berjumlah 20 bilah.
2) Ukuran lebar pahat dimulai darí paling kecil 1,5 mm hingga dengan 40 mm.
3) Panjang pahat 220-250 mm dan tebal kurang lebih 15 mm.
4) Fungsi pahat penguku digunakan untuk menciptakan gesekan bentuk lengkung, melingkar, menciptakan bentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan/cawean.
b. Pahat Penyilat
1) Pahat penyilat dalam satu set pahat ukir berjumah 10 bilah.
2) Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 1 mm hingga dengan 40 mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 1,5 mm
3) Fungsi pahat penyilat untuk menciptakan pahatan/ukiran bentuk garis lurus dan bentuk dasaran/lemahan.
c. Pahat Pengot
1) Pahat pengot dalam satu set pahat ukir berjumah 1-3 bilah.
2) Bentuk mata pahat miring menyudut, ukuran yang biasa digunakan antara 4 mm hingga dengan 10 mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 1,5 mm.
3) Pahat pengot digunakan untuk membersihkan sudut atau sela-sela dasaran gesekan yang sulit dijangkau dengan pahat perata/penyilat.
d. Pahat Kol
1) Pahat kol dalam satu set pahat berjumah 5-10 bilah.
2) Ukurannya mulai dari paling kecil 5 mm hingga dengan 45 mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 0,75 mm.
3) Fungsi pahat kol untuk menciptakan pahatan/ukiran bentuk cekung yang dalam, menyerupai alur lengkung, juga biasa untuk menciptakan hiasan tekstur untuk karya seni. Pahat ini juga digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak sanggup dikerja- kan dengan pahat penguku.
e. Pahat Coret
1) Pahat coret dalam satu set pahat ukir berjumah 1-3 bilah.
2) Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 3 mm hingga dengan 1,5 mm.
3) Fungsi pahat coret untuk menciptakan pahatan/ukiran isian/hiasan daun atau bunga dan tekstur untuk karya seni.
Baca juga: Pengelolaan Sumber Daya Usaha Kerajinan Limbah Tekstil (6M)
Keselamatan kerja merupakan perilaku ketika kita bekerja. Keselamatan kerja berkaitan dengan cara memperlakukan alat dan materi kerja serta cara mengatur alat dan benda kerja yang baik dan kondusif alasannya yakni berkaitan dengan orangnya. Adapun perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam ukir kayu, yakni sebagai berikut.
a. Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu wacana ruangan yang higienis dan terang serta ventilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b. Pakailah pakaian kerja urtuk melindungi darn menghindari kotoran kayu pada ketika kerja ukir
c. Pakailah sepatu kerja pada ketika kerja ukir semoga sanggup terhindar dari kecelakaan, terkena pahat apabila jatuh dari meja kerja.
d. Jika perlu, pakailah kaus tangan, terutama pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat semoga tangan kita tidak terluka dan tidak kotor
e. Gunakan masker pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengampelasan, dan finishing.
f. Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/bercanda lantaran dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja
g. Mengatur pahat ukir dengan rapi di atas meja sehingga tidak berserakan dan akan memudahkan ketika menentukan pahat ketika bekerja.
h Jika sudah selesai bekerja kita wajb membersihkan kotoran sisa pahatan, kemudian mengembalikan alat-alat pahat pada tempatnya.
i. Mengelola limbah dengan baik
Baca juga : Produk Kerajinan Tekstil Lengkap
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan serta mendapat hasil gesekan yang maksimal, proses kerja harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang benar, yaitu sebagai berikut.
a. Penyiapan bahan.
b. Penyiapan alat.
c. Membuat rancangan atau gambar kerja.
d. Menyiapkan pola.
e. Menempel referensi pada papan yang sudah disiapkan.
f. Menyekrol (krawangan)
g. Memahat awal.
h. Memahat bab dasaran.
i. Membentuk ukiran.
j. Memberi benangan (coretan) pada motif.
k. Mengampelas (menghaluskan)
I. Finishing (proses penyelesaian akhir).
Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
Baca Juga
Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu
Bagaimana cara merancang produk kerajinan ukir kayu?
Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Bahan yang akan digunakan untuk menciptakan karya kerajinan ukir kayu harus benar-benar diperhatikan, baik dari jenisnya maupun kualitas tekstur kayunya. Oleh lantaran hal tersebut akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.
Bahan gesekan kayu harus dipilih dari jenis kayu yang memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, serta tidak gampang pecah dan kembang susutnya rendah. Adapun jenis kayu yang baik untuk pekerjaan gesekan dan yang sering digunakan di sentra-sentra gesekan di Indonesia, antara lain kayu jati, mahoni, sonokeling, cendana, dan eben
Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Terdapat banyak sekali alat yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu di mana semua alat tersebut harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Apabila produk yang akan dihasilkan yakni ukiran, yang digunakan yakni seperangkat peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol, peralatan sekrollah yang digunakan.
Contoh alat yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu yakni pahat ukir, palu kayu, meja kerja, klem, sikat ijuk pensil, penggaris, kertas gambar, lem kayu, kertas ampelas, gergaji belah, ketam tangan, meteran, dan bor.
Misal ada yang bertanya sebutkan alat pendukung produk kerajinan ukir kayu? Maka jawabannya yakni dibawah ini.
Alat pendukung produk kerajinan ukir kayu
Alat pendukung produk kerajinan ukir kayu ini terdiri dari 5 alat yaitu Pahat penguku, Pahat penyilat, Pahat pengot, Pahat kol, Pahat coret. Berikut lebih detailnya
a. Pahat Penguku
1) Pahat penguku dalam satu set pahat ukir berjumlah 20 bilah.
2) Ukuran lebar pahat dimulai darí paling kecil 1,5 mm hingga dengan 40 mm.
3) Panjang pahat 220-250 mm dan tebal kurang lebih 15 mm.
4) Fungsi pahat penguku digunakan untuk menciptakan gesekan bentuk lengkung, melingkar, menciptakan bentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan/cawean.
b. Pahat Penyilat
1) Pahat penyilat dalam satu set pahat ukir berjumah 10 bilah.
2) Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 1 mm hingga dengan 40 mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 1,5 mm
3) Fungsi pahat penyilat untuk menciptakan pahatan/ukiran bentuk garis lurus dan bentuk dasaran/lemahan.
c. Pahat Pengot
1) Pahat pengot dalam satu set pahat ukir berjumah 1-3 bilah.
2) Bentuk mata pahat miring menyudut, ukuran yang biasa digunakan antara 4 mm hingga dengan 10 mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 1,5 mm.
3) Pahat pengot digunakan untuk membersihkan sudut atau sela-sela dasaran gesekan yang sulit dijangkau dengan pahat perata/penyilat.
d. Pahat Kol
1) Pahat kol dalam satu set pahat berjumah 5-10 bilah.
2) Ukurannya mulai dari paling kecil 5 mm hingga dengan 45 mm, panjang 220-250 mm, dan tebal kurang lebih 0,75 mm.
3) Fungsi pahat kol untuk menciptakan pahatan/ukiran bentuk cekung yang dalam, menyerupai alur lengkung, juga biasa untuk menciptakan hiasan tekstur untuk karya seni. Pahat ini juga digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak sanggup dikerja- kan dengan pahat penguku.
e. Pahat Coret
1) Pahat coret dalam satu set pahat ukir berjumah 1-3 bilah.
2) Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 3 mm hingga dengan 1,5 mm.
3) Fungsi pahat coret untuk menciptakan pahatan/ukiran isian/hiasan daun atau bunga dan tekstur untuk karya seni.
Baca juga: Pengelolaan Sumber Daya Usaha Kerajinan Limbah Tekstil (6M)
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan perilaku ketika kita bekerja. Keselamatan kerja berkaitan dengan cara memperlakukan alat dan materi kerja serta cara mengatur alat dan benda kerja yang baik dan kondusif alasannya yakni berkaitan dengan orangnya. Adapun perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam ukir kayu, yakni sebagai berikut.
a. Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu wacana ruangan yang higienis dan terang serta ventilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b. Pakailah pakaian kerja urtuk melindungi darn menghindari kotoran kayu pada ketika kerja ukir
c. Pakailah sepatu kerja pada ketika kerja ukir semoga sanggup terhindar dari kecelakaan, terkena pahat apabila jatuh dari meja kerja.
d. Jika perlu, pakailah kaus tangan, terutama pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat semoga tangan kita tidak terluka dan tidak kotor
e. Gunakan masker pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengampelasan, dan finishing.
f. Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/bercanda lantaran dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja
g. Mengatur pahat ukir dengan rapi di atas meja sehingga tidak berserakan dan akan memudahkan ketika menentukan pahat ketika bekerja.
h Jika sudah selesai bekerja kita wajb membersihkan kotoran sisa pahatan, kemudian mengembalikan alat-alat pahat pada tempatnya.
i. Mengelola limbah dengan baik
Baca juga : Produk Kerajinan Tekstil Lengkap
Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan serta mendapat hasil gesekan yang maksimal, proses kerja harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang benar, yaitu sebagai berikut.
a. Penyiapan bahan.
b. Penyiapan alat.
c. Membuat rancangan atau gambar kerja.
d. Menyiapkan pola.
e. Menempel referensi pada papan yang sudah disiapkan.
f. Menyekrol (krawangan)
g. Memahat awal.
h. Memahat bab dasaran.
i. Membentuk ukiran.
j. Memberi benangan (coretan) pada motif.
k. Mengampelas (menghaluskan)
I. Finishing (proses penyelesaian akhir).