Teknik Pembuatan Keramik Dan Prosesnya

Gambar Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya

Teknik pembuatan keramik - Dalam prosesnya, teknik pembuatan keramik mempunyai 3 teknik,yaitu pembentukan tangan pribadi (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting). Teknik pembuatan keramik di china sangat berbeda dengan di indonesia. Untuk teknik pembuatan keramik di indonesia dibuat dengan membutuhkan waktu berhari-hari.

Salah satu teknik pembuatan keramik ialah Teknik Putar. Teknik Putar pada umumnya paling banyak digunakan oleh orang indonesia. Karena masih memakai manual/tangan. Adapun proses pembuatan gerabah ini melalui 3 serangkaian proses, proses yang pertama yaitu mendesain, kemudian melalui banyak sekali tahap, yang diantaranya pengolahan bahan, pembentukan teknik pembuatan tembikar, kemudian ke proses pengeringan, pembakaran, dan pengglasiran.

Baca Juga

Baca juga : 3 Sumber Daya Kerajinan Keramik yang harus Anda ketahui

Proses Pembuatan Kerajinan Keramik

1. Mendesain Proses Produksi Kerajinan Keramik

Membuat keramik memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis memerlukan keterampilan tertentu dalam pengolahan dan penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan menciptakan kerajinan kayu, logam, dan yang lainnya.

Proses menciptakan keramik ialah rangkaian proses yang panjang yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis alasannya ialah tahapan ini paling beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam menciptakan keramik saling berkaitan antara satu dan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan menghasilkan produk yang baik. Demikian sebaliknya, kesalahan pada tahapan awal akan menghasilkan produk yang kurang baik.

2. Tahap-tahap Membuat Keramik

Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk menciptakan produk keramik, yaitu sebagai berikut.

a. Pengolahan Bahan

Tujuan pengolahan materi ini ialah mengolah materi baku dari banyak sekali material yang belum siap pakai menjadi materi keramik plastis yang siap pakai. Pengolahan materi sanggup dilakukan dengan metode berair dan kering, dengan cara manual (menggunakan tangan) ataupun masinal (bantuan mesin).

Di dalam pengolahan materi ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan, antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir sanggup dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ball mill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam.

Gambar Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya


Ukuran butir biasanya memakai ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan ialah 60-100 mesh. Pencampuran dan pengadukan bertujuan mendapat adonan materi yang homogen atau seragam. Pengadukan sanggup dilakukan dengan cara manual dan masinal dengan blunger dan mixer.

Proses pengadukan dilakukan untuk mendapat keseragaman material struktur dalam tanah. Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, hasil adonan materi yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi materi keramik plastis.

Proses ini sanggup dilakukan dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress. Tahap terakhir ialah pengulian. Pengualian dimaksudkan untuk menghomogenkan masa materi tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Masa materi keramik yang telah diuleni, disimpen dalam wadah tertutup, kemudian diperam semoga didapatkan keplastisan yang maksimal.

b. Pembentukan

Tahap pembentukan ialah tahap mengubah bongkahan materi tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Bentuk-bentuk yang sanggup dijadikan pola ialah bentuk dasar silindris (tabung) dan bentuk dasar kubistis (kotak). Bentuk dasar tersebut digunakan alasannya ialah proses pembentukannya memakai kesetimbangan masa materi tanah yang berkaitan dengan kadar air didalamnya.

Gambar Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya


Ada 3 teknik utama dalam membentuk benda keramik, yaitu pembentukan tangan pribadi (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
  • Pembentukan Tangan Langsung (Handbuilding)
Dalam menciptakan keramik dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini yaitu teknik pijat (pinching), dilakukan dengan menciptakan bentuk dasar keramik terlebih dahulu, contohnya bentuk silindris. Setelah terbentuk, kemudian dilakukan penekanan-penekanan pada permukaan luar dan permukaan dalam untuk melanjutkan ke bentuk pengembangan, contohnya dari silindris kemudian dibuat vas bunga dengan banyak sekali ukuran.

Teknik pilin (coiling), dilakukan dengan menciptakan sejumlah pilinan (bentuk menyerupai tambang/tali) sesuai dengan ukuran keramik yang akaj dibuat. Pilin yang paling bawah berukuran paling besar, susunan pilin ke atas biasanya semakin kecil.

Setelah pilinan-pilinan dibuat, kemudian disusun ke atas mengikuti bentuk keramik yang akan dibuat. Setelah terbentuk, pilinan-pilinan yang sudah menempel dihaluskan dengan tangan atau dengan pinjaman alat sudip. Teknik lempeng (slabbing), keramik dibuat dengan menyatukan sejumlah lempengan-lempengan tanah liat yang tipis. Lempengan-lempengan tanah liat disatukan dan diadaptasi dengan bentuk yang akan dibuat.
  • Pembentukan dengan Teknik Putar
Pembentukan dengan teknik putar ialah teknik yang paling fundamental dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik. Pembentukan keramik dengan teknik putar merupakan teknik atau cara yang paling banyak digunakan dalam memhuat keramik di indonesia.

Karena kekhasannya tersebut, teknik ini menjadi ikon dalam bidang keramik. Dibandingkan dengan teknik yang lain, teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang paling tinggi. Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk melatih jari-jari semoga terbentuk feeling/kepekaan rasa dalak membentuk sebuah benda keramik.

Keramik dibuat diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar. Benda yang sanggup dibuat dengan teknik ini ialah benda-benda yang berbentuk dasar silinder, contohnya piring, mangkuk, vas dan guci. Alat utama yang digunakan ialah alat putar (meja putar).

Meja putar sanggup berupa alat putar manual dan alat putar masinal yang digerakkan dengan listrik. Secara singkat, tahap-tahap pembentukan dalam teknik putar ialah centering (pemusatan), coning (pengerucutan), forming (pembentukan),  rising (membuat ketinggian benda), dan refining the contour (merapikan).

Baca juga : Pengertian, Macam Macam Kerajinan Dari Bahan Lunak Yang Praktis Dibuat Beserta Fungsinya 
 
  • Pembentukan dengan Teknik Cetak
Dalam teknik ini, produk keramik tidak dibuat secara pribadi dengan tangan, tetapi memakai pinjaman cetakan (mold) yang dibuat dari gypsum. Teknik cetak sanggup dilakukan dengan 2 cara, yaitu cetak padat dan cetak tuang (slip). Pada teknik cetak padat, materi baku yang digunakan ialah materi tanah liat plastis.

Adapun pada teknik cetak tuang, materi yang digunakan berupa materi tanah liat slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini ialah benda yang diproduksi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Berbeda dengan teknik putar atau pembentukan langsung.

c. Pengeringan

Setelah benda keramik selesai dibentuk, tahap selaniutnya ialah pengeringan. Tujuannya untuk menghilangkan air yang terikat pada materi keramik. Ketika materi keramik dikeringkan akan terjadi 3 proses penting, yaitu :
  1. Air pada lapisan antar partikel tanah liat mendifusi ke permukaan, menguap, hingga jadinya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti.
  2. Air dalam pori hilang tanpa terjadi penyusutan.
  3. Air yang terserap pada permukaan partikel akan hilang.
Tahap-tahap ini mengambarkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak atau cracking terlebih pada tahap pertama. Proses yang terlalu cepat akan menimbulkan keretakan alasannya ialah hilangnya air secar tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna, yang menimbulkan penyusutan mendadak. Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak jadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari pribadi atau mesin pengering sanggup dilakukan.

d. Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik. Proses ini mengubah masa yang ringkih menjadi masa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dibuat dalam sebuah tungku/furnace bersuhu tinggi. Ada beberapa parameter yang memengaruhi hasil pembakaran yaitu suhu sintering/matang, atmosfer tungku, dan tentu saja mineral yang terlibat.

Selama pembakaran, tubuh keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss). Salah satu contoh pembakaran dalam pembuatan keramik ialah pembakaran biskuit. Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting alasannya ialah melalui pembakaran ini suatu benda sanggup disebut sebagai keramik.

Biskuit (bisque) merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang dibakar pada kisaran suhu 700-1000 derajat Celcius. Pembakaran biskuit sudah cukup menciptakan suatu benda menjadi kuat, keras, dan kedap air. Untuk benda-benda keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap awal semoga benda yang akan glasir cukup besar lengan berkuasa dan bisa menyerap glasir secara optimal.

e. Pengglasiran

Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum melaksanakan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot atau dikuas. Untuk benda-benda kecil hingga sedang, pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang. Untuk benda-benda yang besar, pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik ialah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Semua proses dalam pembuatan keramik akan memilih produk yang dihasilkan. Dalam pembuatan karya kerajinan materi lunak dari tanah liat yang menjadi keramik termasuk dalam kategori produksi terus-menerus alasannya ialah semua tahapan pembuatan tidak sanggup dibalik dan harus urut dari awal hingga akhir. Oleh alasannya ialah itu, kecermatan dalam melaksanakan tahapan demi tahapan sangat diharapkan untuk menghasilkan produk yang memuaskan.

3. Desain Kemasan Produk Keramik

Gambar Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya Teknik Pembuatan Keramik dan Prosesnya

Kemasan produk keramik dibuat dengan materi kertas bekas. Kertas bekas yang dimaksud ialah kertas bungkus semen. Membuat kemasan produk keramik harus menyesuaikan ukuran keramik yang akan dikemas di dalamnya. Berilah hiasan pada tampilan luar kemasan dengan beraneka macam warna dan gambar disertai goresan pena yang menunjukkan pembuatnya.

Untuk mengemas karya keramik yang berukuran besar sanggup dibuat dengan kemasan silinder mengikuti ukuran produk, sedangkan untuk karya berukuran kecil (souvenir) sanggup dibuat aneka bentuk kemasan yang diadaptasi dengan ukuran produk.

Bahan lain yang sanggup digunakan sebagai kemasan produk keramik adakah plastik mika transparan. Berikan goresan pena dan warna yang menarik pada plastik memakai model sablon sehingga produk Anda sanggup dikenal oleh orang lain. Ujung plastik diikat memakai pita yang warnanya diadaptasi dengan warna-warna dalam produk keramik.

Demikianlah artikel mengenai salah satu teknik pembuatan keramik. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel