Materi Proses Produksi Kerajinan Materi Keras Alam Dan Buatan Nusantara Dari Kayu Beserta Jenis Dan Tekniknya

Kali ini saya akan mengembangkan mengenai kerajinan materi keras. Apa itu kerajinan materi keras? Kerajinan dari materi keras merupakan produk kerajinan yang memakai materi dasar yang bersifat keras. Kerajinan dari materi keras tentu jauh berbeda dengan kerajinan dari materi lunak. Nah, pada ketika ini saya akan menganalisis produk kerajinan dari materi keras satu per satu.

Produk Kerajinan dari Bahan Keras Nusantara 


Kali ini saya akan mengembangkan mengenai kerajinan materi keras Materi Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Alam dan Buatan Nusantara dari Kayu beserta Jenis dan Tekniknya


Berikut ini ada beberapa materi keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan sanggup dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Kerajinan Bahan Keras Alami

Kerajinan dari materi keras alami ini terbuat dari bahan-bahan alami yang gampang dan sanggup ditemukan dilingkungan sekitar kita dan mempunyai kondisi fisik yang sangat keras, contohnya kayu, bambu, batu, dan rotan.

2. Kerajinan Bahan Keras Buatan

Kerajinan dari materi keras buatan yakni kerajinan yang didapat dari bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga sanggup digunakan untuk menciptakan barang-barang kerajinan,  contohnya banyak sekali jenis logam dan fiberglass.

Contoh kerajinan materi keras sudah saya paparkan diatas yang dibagi dalam kategori materi keras alami dan materi keras buatan.

Mengidentifikasi Produk Kerajinan Dari Bahan Keras Nusantara


Kali ini saya akan mengembangkan mengenai kerajinan materi keras Materi Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Alam dan Buatan Nusantara dari Kayu beserta Jenis dan Tekniknya


Aneka produk kerajinan dari materi keras yaitu kerajinan materi keras dari logam, kerajinan materi keras dari kayu, kerajinan materi keras dari bambu, kerajinan materi keras dari rotan, kerajinan materi keras dari bambu, kerajinan materi keras dari watu dan kerajinan materi keras dari beling serat (Fiberglass).

Baca juga : Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Keras


a. Kerajinan Bahan Keras dari Logam

Kerajinan logam memakai materi logam, ibarat besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan memakai sistem cor, ukir, tempa, atau sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Bahan logam banyak digunakan sebagai perhiasan atau aksesoris.

Selain itu, materi logam juga digunakan sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, ibarat gelas, lap lampu, wadah serbaguna, serta piala sebagai simbol kejuaraan. Sifat logam yakni keras sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, contohnya diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.

b.  kerajinan materi keras dari kayu

Kerajinan materi keras dari kayu yakni kerajinan yang dikerjakan dari materi kayu dan dibuat memakai tatah kayu. Kerajinan materi keras dari kayu ini sanggup juga disebut sebagai kerajinan ukir kayu.

Kerajinan gesekan memang lebih banyak memakai materi baku kayu sebagai materi utamanya. Kerajinan materi keras dari kayu ini biasanya memakai jenis kayu jati, mahoni, waru, sawo, dan nangka.


Baca juga:  Produk Kerajinan Ukir Kayu


c. Kerajinan materi keras dari bambu

Sejak dahulu kala, masyarakat Indonesia telah memakai bambu untuk banyak sekali kebutuhan, mulai dari yang sederhana bahkan hingga yang paling rumit sekalipun. Saat ini produk kerajinan bambu tampil dengan desain yang lebih menarik dan bernilai estetis.

Pembuatan kerajinan materi keras dari bambu memakai teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Produk anyaman Indonesia sangat populer di luar negeri dengan banyak sekali motif dan bentuk yang dikemas menarik.

d.  Kerajinan materi keras dari rotan

Rotan merupakan kekayaan alam yang sangat besar di indonesia, terutama di Pulau Kalimantan. Rotan bersifat besar lengan berkuasa dan elastis sehingga sangat cocok dijadikan sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman.

Adapun referensi produksi kerajinan materi keras dari rotan yakni meja dan kursi, lemari, serta tempat makan.

e. Kerajinan materi keras dari batu


Kali ini saya akan mengembangkan mengenai kerajinan materi keras Materi Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Alam dan Buatan Nusantara dari Kayu beserta Jenis dan Tekniknya

Indonesia sangat kaya akan jenis bebatuan yang beraneka ragam. Banyak kawasan di Indonesia menimbulkan bebatuan warna sebagai produk kerajinan, ibarat aksesoris pelengkap busana dan penghias benda.

Adapun jenis watu yang banyak digunakan untuk produk kerajinan yakni watu hitam yang keras dan watu padas berwarna putih atau cokelat yang lunak.

Teknik pengolahan watu hitam dan watu padas banyak memakai teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan watu banyak digunakan sebagai hiasan interior dan eksterior.

f. Kerajinan beling serat (Fiberglass) 

Kaca serat (fiberglass) yakni serat gelas berupa beling cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini sanggup dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kemudian diresapi dengan resin sehingga menjadi materi yang besar lengan berkuasa dan tahan korosi.

Oleh alasannya yakni itu, fiberglass sering digunakan sebagai tubuh kendaraan beroda empat dan bangunan kapal. Selain itu, fiberglass juga digunakan sebagai biro penguat untuk banyak produk plastik.


Baca juga:  Wirausaha Kerajinan Bahan Keras Nusantara


Kerajinan fiberglass memerlukan beberapa adonan dalam proses pembuatannya.

Campuran fiberglass terdiri dari cairan resin (minyak resin materi dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, poles atau sabun krim silikon untuk menciptakan cetakan, serta talk untuk memekatkan warna.

Dalam proses pembuatannya diharapkan perbandingan yang sesuai supaya mendapat hasil yang baik. Apabila zat cair (resin dan katalis)  dicampur,  akan bereaksi dari cair menjadi padat dan keras serta berwarna bening mengkilap.

Contoh produk kerajinan dari materi keras diatas sudah saya sebutkan dan jelaskan satu persatu dari mulai kerajinan materi keras dari materi logam hingga kerajinan materi keras dari materi fiberglass atau serat kaca.

Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Keras


Produk kerajinan dari materi keras mempunyai fungsi sebagai berikut.

a.  Benda pakai,  yaitu karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan kegunaannya, sedangkan unsur keindahannya hanya sebagai pendukung.

b.  Benda hias, yaitu karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Produk kerajinan jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaannya.

Baca juga:  Macam, Fungsi dan Contoh Kerajinan Tekstil Tradisional dan Modern

Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Keras


Berbagai produk kerajinan tidak sanggup dipisahkan dari unsur seni dan keindahan. Sentuhan-sentuhan nilai seni sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis.

Aspek fungsi menempati porsi utama pada produk kerajinan sehingga karya kerajinan harus bernilai ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan, dan keindahan (estetika).

Motif Ragam Hias Produk Kerajinan dari Bahan Keras


Sejak dahulu kala, produk kerajinan dari banyak sekali kawasan di Indonesia sudah dikenal diluar negeri. Berbagai produk kerajinan yang berasal dari setiap kawasan di Indonesia mempunyai motif dan ragam hias yang khas dan berbeda dengan kawasan lainnya.

Setiap motif dan ragam hias mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh dengan perlambangan dan juga nasihat.

Adapun beberapa kawasan yang populer dengan gesekan atau pahatannya yakni Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan sebagainya. Kita hendaknya mengenal serta melestarikan motif dan ragam hias nusantara.


Baca juga:  Pengertian Desain Aplikasi Produk dalam Kerajinan Tekstil dan Pengemasannya

Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras 


Berikut yakni beberapa teknik pembuatan kerajinan dari materi keras alami dan buatan:

a.  Teknik Cor (Cetak Tuang) 

Teknik Cor telah ada semenjak kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia. Terdapat beberapa benda kerajinan dari materi perunggu, ibarat kapak, bejana, dan perhiasan.

Berikut referensi teknik menciptakan kerajinan dari materi keras (dalam hal ini logam) melalui teknik cor.

1) Teknik Tuang Berulang (Bivalve) 

Teknik semacam ini disebut teknik tuang berulang (bivalve) alasannya yakni memakai 2 keping cetakan yang terbuat dari watu dan sanggup digunakan berulang-ulang sesuai kebutuhan. Teknik tuang berulang digunakan untuk mencetak benda-benda yang sifatnya sederhana, baik bentuk maupun hiasannya.

2)  Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue) 

Teknik tuang sekali pakai dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, ibarat arca dan patung perunggu. Teknik semacam ini diawali dengan tanah liat. Model tersebut dilapisi lilin dan ditutup lagi dengan tanah liat.

Setelah itu, benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga. Lalu, perunggu dituang ke dalamnya dan sehabis masbodoh cetakan tanah liat sanggup dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang dikehendaki.

Saat ini, banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam ibarat kerajinan perak. Sebagai contoh, kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta, serta kerajinan kuningan di Juwana dan Mojokerto.


Baca juga : Desain Kerajinan Tekstil Lengkap


b. Teknik Etsa

Etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat. Benda-benda yang berasal dari logam sanggup dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi pecahan yang tidak ingin teretsa oleh erosi larutan asam, seluruh permukaannya dilapisi dengan materi penolak asam, yaitu resist atau materi pelindung.

Adapun bagian-bagian yang ingin dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena erosi asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka hingga tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun hingga di bawah permukaan aslinya, sedangkan pecahan logam yang dilindungi tetap utuh.

Beberapa larutan atau materi kimia yang secara terpisah sanggup menggigit, mencerna, dan melarutkan logam sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.

Larutan pengetsa terdiri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik, ataupun adonan dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk jenis logam tertentu. Sementara sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai dampak sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Adapun kombinasi dari keduanya sanggup melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.

Berhasil tidaknya dalam aktivitas mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang sangat hati- hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa, penerapan materi penolak asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam menciptakan desainnya supaya tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung), serta penghitungan waktu untuk pengukuran dan erosi asamnya.

c. Teknik Ukir

Karya ukir di Indonesia telah dikenal semenjak zaman watu muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang terbuat dari batu, ibarat perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda tersebut diberi gesekan bermotif geometris, ibarat tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga.

Selain sebagai hiasan, pada umumnya ukiran-ukiran tersebut juga mengandung makna simbolis dan religius. Terdapat beberapa jenis ukiran, yaitu gesekan tembus (krawangan), gesekan rendah, gesekan tinggi (timbul), dan gesekan utuh.

d. Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan yakni teknik menciptakan hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan, sedangkan untuk pelat logam tembaga hingga dengan 0,4 mm.

Alat yang sering digunakan untuk ukir tekan dibuat dari materi tanduk sapi atau kerbau yang telah dibuat sesuai kebutuhan ukir tekan. Apabila sulit mendapat tanduk, sanggup memakai bambu ataupun kayu Cara memakai alat ukir tekan ini yakni dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.


Baca juga : Produk Kerajinan Tekstil Lengkap


e. Teknik Bubut

Untuk membubut diharapkan pahat bubut yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk, dan membentuk benda. Teknik bubut akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat, dan rapi, contohnya asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan benda-benda mainan

f. Teknik Anyam

Anyaman yakni seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan materi sehingga menjadi suatu karya anyaman. Karya kerajinan dari materi keras yang memakai teknik anyaman yakni bambu, rotan, dan plastik.

Demikianlah artikel mengenai produk kerajinan dari materi keras nusantara. Apabila isu ini bermanfaat. Silahkan anda share artikelnya.. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel