Desain Dan Pengemasan Produk Tekstil


barang bekas yang tidak mempunyai kegunaan menjadi produk yang menarik dan bermanfaat dibutuhkan krea Desain dan Pengemasan Produk Tekstil


Desain Produk


Dalam perjuangan kerajinan limbah tekstil, kreativitas merupakan kunci utama. Dimana untuk mengubah barang-barang bekas yang tidak mempunyai kegunaan menjadi produk yang menarik dan bermanfaat dibutuhkan kreativitas yang tinggi dari pembuatnya.

Dengan kreativitas, pembuat produk harus bisa mengubah barang bekas tersebut menjadi sebuah produk dengan tampilan yang baru, sehingga kesan barang bekas akan hilang dari produk tersebut. Tentu saja desain memegang peranan penting untuk menghasilkan produk kerajinan limbah tekstil yang berkualitas.Usahakan desain dibuat bermacam-macam dengan tampilan yang menarik, sehingga produk yang bersama-sama terbuat dari materi bekas berubah dalam tampilan yang gres dan tidak terlihat bila itu dari materi bekas.

Untuk sanggup membuat desain-desain gres yang bermacam-macam perbanyaklah rujukan dengan cara membaca buku-buku kreasi kain perca maupun searching model-model gres dari internet. Langkah ini cukup penting semoga produk yang dihasilkan tidak ketinggalan zaman dan stylist.Dalam pembuatan desain produk kerajinan limbah tekstil juga harus memerhatikan prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip desain tercermin dalam komposisi yang meliputi kesatuan (unity), keseimbangan (balance), dan irama (rhytm) dalam penggunaan unsur-unsur desain, yaitu garis, bidang, warna dan tekstur.

a. Kesatuan (unity)

Suatu karya seni terdiri atas unsur-unsur membentuknya, dalam suatu desain unsur-unsur ini terdiri dari garis, bidang, warna dan tekstur. Didalam suatu karya seni yang baik, unsur-unsur desain tidak tampil secara sendiri-sendiri, melainkan tampil dalam suatu kesatuan. Setiap unsur akan saling mendukung unsur yang lainnya, saling melengkapi, dan saling mengisi bentuk suatu kesatuan yang utuh dan bermakna, kesudahannya suatu karya seni sanggup tampil secara menarik.

b. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan dalam suatu desain karya seni tolak ukurnya ialah kepekaan estetis dan keseimbangan dari unsur-unsur desain itu sendiri. Suatu keseimbangan dalam karya seni sanggup dicapai dengan mempertentangkan unsur-unsur pembentuknya.

Unsur-unsur yang dipertentangkan itu tidak harus selalu sama, ibarat garis dengan garis atau warna dengan warna. Unsur-unsur yang berbeda pun sanggup dipertentangkan dan akan menghasilkan keseimbangan yang baik alasannya setiap unsur itu sanggup  mengungkapkan maksud yang sama. Misalnya, kesan "garang" sanggup dicapai dengan garis, tekstur, maupun warna.

barang bekas yang tidak mempunyai kegunaan menjadi produk yang menarik dan bermanfaat dibutuhkan krea Desain dan Pengemasan Produk Tekstil


Secara teknis, prinsip keseimbangan sanggup dicapai dengan banyak sekali kemungkinan sebagai berikut.

1) Simetri, yakni adanya kesamaan bentuk, rupa maupun jarak yang persis sama antara potongan yang satu dengan potongan yang lainnya. Hal ini merupakan prinsip keseimbangan yang paling sederhana.
2) Asimetri, merupakan prinsip keseimbangan yang agak kompleks dan memerlukan kepekaan estetis untuk memahaminya, keseimbangan estetis ini sanggup terjadi alasannya bentuk, warna dan sebagainya.
3) Keseimbangan alasannya kesan tertentu

Ini ialah prinsip keseimbangan yang lebih kompleks lagi, pemahamannya mutlak memerlukan kepekaan estetis yang baik. Keseimbangan ini sanggup dicapai dengan membandingkan kesan tertentu yang dihasilkan oleh warna, garis, bidang, tekstur, dan sebagainya. Misalnya, kesan luas sanggup dicapai dengan memakai warna.

c. Irama (rhytm)

Dalam suatu karya seni, khususnya dalam suatu desain, irama sanggup dibuat melalui pengulangan (repetition) dari unsur-unsur desain yang bersifat visual yaitu garis, bidang, tekstur, dan warna. Berdasarkan hal tersebut maka didapat kemungkinan pembentukan irama tersebut. Irama memegang peranan yang cukup penting dalam komposisi suatu karya seni, alasannya keberhasilan penyajian irama secara baik akan menimbulkan karya seni tersebut 'hidup'.

Sebaliknya, kegagalan dalam menyajikan irama akan mengakibatkan karya seni tersebut monoton dan cepat membosankan. Agar menghasilkan produk yang menarik, maka desain produk kerjinan limbah tekstil juga harus memerhatikan nilai estetika. Untuk menambah nilai estetika pada benda desain produk sanggup dilengkapi dengan ragam hias. Ragam hias ini berfungsi untuk memperindah atau menghias suatu benda sehingga mempunyai nilai tambah pada benda. Pembuatan desain produk kerajinan limbah tekstil juga harus diubahsuaikan dengan sasaran pasar yang diinginkan.

Contohnya saja pada pemilihan warna, desain warna-warni cerah untuk konsumen bawah umur dan remaja, sedangkan untuk desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih kalem khusus ibu-ibu. Selain memerhatikan nilai estetis dalam pembuatan karya kerajinan tekstil, teman juga harus memerhatikan prinsip ergonomis, dimana produk kerajinan limbah tekstil harus mempunyai kegunaan (mengutamakan nilai praktis), menunjukkan kenyamanan bagi penggunanya, mempunyai keluwesan (keserasian bentuk, wujud, dan nilai guna), kondusif untuk dipakai dan menunjukkan keindahan.

Pengemasan


Bagaimana cara kita membuat kemasan untuk produk kerajinan limbah tekstil?

Untuk produk kerajinan sanggup memakai jenis kemasan kertas, kemasan kayu, dan kemasan plastik. Namun, kemasan yang paling banyak dipakai ialah kemasan kertas. Ketika membuat kemasan dari kertas, teman harus memerhatikan jenis kertas yang akan digunakan. Kertas yang dipakai untuk materi kemasan ialah kertas lasar, ibarat kertas glasin, dan kertas tahan minyak (grease-proof), kertas perkamen, kertas lilin, kertas countainer board (daluang), kertas chipboard, kertas tyuek, kertas soluble, dan kertas plastik.

Penggunaan kemasan keras dikala ini ternyata bisa bersaing dengan kemasan plastik dan logam. Selain harganya lebih murah, kemasan kertas ini materi bakunya gampang diperoleh dan penggunaannya sangat luas. Selain dipakai sebagai kemasan produk, kemasan kertas ini bisa menjadi media komunikasi dan media promosi produk tersebut. Sifat-sifat kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakukan embel-embel pada proses pembuatannya.

Kemasan kertas sanggup berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang sanggup dipakai sebagai kemasan fleksibel ialah :

- kertas kraft
- kertas tahan lemak (grease-proof) glasin
- kertas  lilin (waxedpaper)
- kertas yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini

Wadah- wadah kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan-bahan kemasan lain ibarat plastik dan aluminium foil yang lebih bersifat protektif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel