5 Penyesalan Sehabis Mati Berdasarkan Abdul Somad

5 Penyesalan Setelah Mati

 Penyesalan Setelah Mati berdasarkan Abdul Somad 5 Penyesalan Setelah Mati berdasarkan Abdul Somad
picture : unsplash.com/photos/NmPpz1jA_JE
Opray WinterManusia suatu hari akan mati. Dunia fana, hanya persinggahan menuju sesuatu yang abadi berjulukan akhirat. Manusia kiamat dikatakan cinta dunia dan takut mati. Banyak yang belum menyadari dan melaksanakan persiapan sebelum mati. Salah satu faktornya ialah kehidupan dunia yang melenakan.

Baca juga : 3 jenis sabar

“Ketika kita mati, dikala itu ruh keluar dari lisan dan hidung,” kata Ustaz Abdul Somad pada Tablig Akbar Jumat (30/3/2018) di Masjid Raya Bandung.

Mata ialah indra terakhir yang melihat roh. Sebab itu orang yang mati matanya terbuka lebar. Semua insan akan menghadap Allah SWT dan memasuki fase selanjutnya, yakni alam kubur. Orang yang bersama kita di dunia akan segera melupakan kita, sedang kita akan mengingat perbuatan apa yang telah kita lakukan untuk menghadap Allah SWT.

“Saat itu orang yang mati berkata menyerupai dalam Surat  Al-Munafiqun ayat 10,  'Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum tiba janjkematian kepada salah seorang di antara kamu. Lalu ia berkata Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku hingga waktu yang dekat, yang menyebabkan saya sanggup berinfak dan saya termasuk orang-orang yang saleh?'” terperinci Ustaz Somad.

Maksud berinfak di ayat tersebut ialah segala perbuatan baik. Sedang insan akan menyesal selamanya karena tidak memanfaatkan waktu hidup di dunia.

Hidup di dunia bukan bertujuan untuk mati tetapi persiapan menjalani kematian. Allah SWT menyuruh insan dan jin melainkan untuk beribadah pada-Nya. Orang yang telah mati akan meminta pada Allah untuk dihidupkan kembali karena ingin meningkatkan amal baiknya.

Tablig Akbar yang digelar kemarin bicara perihal penyesalan insan sehabis mati. Ustaz Abdul Somad memaparkan lima hal penyesalan tersebut. Berikut uraiannya:

5 Penyesalan Setelah Mati berdasarkan Ustadz Abdul Somad

Mati Karena Tidak Bersedekah

Artian berinfak dalam perkataan Rasulullah kepada sahabatnya merupakan perbuatan baik. Bukan soal sedekah dalam bentuk bahan saja, perbuatan baik sanggup dilakukan kepada sesama insan dan makhluk hidup di dunia.

Contoh berbuat baik di antaranya menyayangi binatang, membantu saudara ketika sulit, berkata baik kepada orang tua, dan menepati janji. Jangan hingga penyesalan di final hidup terjadi karena melalaikan kiprah hidup sebagai insan kepada Allah SWT dan lupa bahwa hidup di dunia aka nada akhirnya.

Tidak Mendengarkan Orang yang Mengingatkan

Percaya atau tidak, insan pernah menolak dalam hatinya atau secara terang-terangan jikalau seseorang menasihati dalam kebaikan. Terkadang hati kita tertutup seakan ingin menutup indera pendengaran dikala orang mengusik kesenangan yang sanggup menjerumuskan ke dalam keburukan.

Allah SWT menjelaskan dalam Surat Al Mulk ayat 6 – 11,  "Ketika insan dilempar ke dalam neraka karena memperoleh azab Jahannam, mereka mendengar bunyi neraka yang mengerikan. Setiap orang kafir dilemparkan, penjaga neraka bertanya apakah mereka tidak diberi peringatan dikala di dunia. Penghuni neraka menjawab bekerjsama telah tiba kepadanya seorang pemberi peringatan namun mereka mendustakannya. Mereka pun menyesal dan mengakui dosa-dosa mereka."

Tidak Menegakkan Salat Ketika Sehat atau Sakit

Manusia tidak sanggup meminta janjkematian untuk tiba lebih awal atau nanti saja. Ketika insan menghadapi janjkematian ternyata masa muda disia-siakan, insan tentu merugi. Padahal Allah SWT memberi naungan kepada 7 golongan, salah satunya ialah anak muda yang tumbuh karena ketaatan pada Allah SWT.

Dalam hadits Abu Hurairah RA, Rasululah menyampaikan ada tujuh macam orang yang akan sanggup diberi naungan oleh Allah SWT pada hari tiada naungan melainkan naungan-Nya di hari kiamat. Mereka ialah pemimpin yang adil, perjaka yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah SWT, seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah SWT, orang yang menyembunyikan sedekahnya, orang yang ingat pada Allah dalam keadaan sepi kemudian melelehkan air matanya, dan lelaki atau wanita yang takut kepada Allah.

Orang yang memutus tali silaturahmi

Orang yang tidak memaafkan dan memutus silaturahmi kepada teman atau saudaranya, kemudian meninggal maka akan merugi. Karena Rasulullah SAW bersabda untuk tidak tetapkan hubungan persahabatan atau kekeluargaan,  jangan pula saling belakang-membelakangi, janganlah benci-membenci, dan jangan pula dengki-mendengki.

Rasul ingin hamba-hamba Allah SWT ialah bersaudara. Sebab tidak halallah bagi seseorang Muslim kalau meninggalkan atau tidak menyapa saudaranya lebih dari tiga hari.

Tidak pernah berdakwah

Dakwah ialah undangan atau seruan kebaikan kepada insan yang lain. Dakwah tidak selalu harus bangun di podium, dilihat oleh jutaan umat manusia, atau ceramah di masjid-masjid.

Dakwah ialah kewajiban bagi setiap umat Muslim. Hal itu sanggup dimulai dari seorang suami kepada istri dan anak-anaknya, teman di sekolahnya, teman kerja di kantor, bahkan anak kepada orang renta jikalau sekiranya orang renta melenceng dari hukum Allah SWT.

Allahu a'lam

Sumber

Di edit oleh Apri (Bekasi, 05 Agustus 2018)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel