Utamakan Keseimbangan Dunia Dan Akhirat

Saya menciptakan artikel ini berawal dari phenomena orang-orang zaman sekarang. Kebanyakan orang renta bilang kepada anak-anaknya “nak, sekolah yang rajin biar kau pintar semoga dapat bekerja di perusahaan populer dan jangan lupa sholat”. Jarang sekali kita mendengan para orang renta menyampaikan kepada anaknya “nak, sholat awal waktu dan berguru yang rajin ya?”. 
Dalam kehidupan, harus ada keseimbangan antara kepentingan alam abadi dan kepentingan dunia. Jangan hingga kita terus menerus mencari bekal untuk hidup kita di dunia akan tetapi kehidupan akhiratnya kita terlupakan. Begitupun sebaliknya, Allah SWT ber firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 77 :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kau melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi...”(QS. al-Qashash : 77).
Kita sering melihat orang sibuk mencari harta untuk kehidupan dunia hingga terlupakan kewajiban kita kepada Allah, banyak insan menganggap bahwa kebaikan dunia ialah dengan banyak harta kekayaan yang berlimpah, jabatan yang tinggi, dan lain-lain. Oleh lantaran itu, kita harus senantiasa ingat akan kehidupan dunia yang sangat sebentar. Bila waktu yang sebentar ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kehidupan yang awet (akhirat) tentu kita akan menyesal untuk selamanya.
Sehingga , lantaran kesibukan duniawi yang tidak niscaya ini, berbagai insan melupakan tugasnya sebagai hamba dalam menghadapi hari alam abadi yang niscaya terjadi. Karena itu sangat diharapkan bagi kita klarifikasi wacana hakikat keni’matan dunia, bahwa keni’matan tersebut Allah sediakan demi bekal akhirat. Kita diingatkan bahwa waktu yang tersedia untuk membekali diri demi kepntingan alam abadi sangat terbatas. Karena itu janganlah kita lalai akan kerikil yang terbatas ini.
Karena itu, janganlah terlalu sibuk dalam urusan dunia alasannya ada kiprah lain yang lebih penting yaitu urusan akhirat. Sesuai dengan ayat di atas bahwa, Allah memberikan secara tidak pribadi carailah bekal untuk kehidupan di alam abadi akan tetapi dengan tidak melupakan mencari bekal kita di dunia untuk urusan kita sebagai khalifah fil ardhi. Untuk dalam melaksanakan kiprah demi meraih negeri akhirat, kita mesti merasa seakan-akan tidak ada kesempatan lain untuk melakukannya kecuali hari ini juga.

Wallahu a’lam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel