Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Lengkap
Teori masuknya Islam ke Indonesia - Pada kurun ke 5 islam mulai masuk ke Indonesia dan tidak bisa dilepaskan dari sejarah perdagangan dan pelayaran antar benua pada waktu itu. Kendati menyerupai itu, pendapat para jago masih bersimpang siur wacana bagaimana proses masuknya agama dan budaya Islam hingga bisa mengalahkan kebudayaan dan agama yang telah ada sebelumnya, yaitu Hindu dan Buddha. Berbagai teori bermunculan dengan disertai bukti dan fakta pendukung.
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Saat Islam masuk ke Indonesia pertama kalinya, masih banyak juga ragam keyakinan dan agama yang sudah dianut oleh masyarakat Indonesia. Seperti agama Hindu dan Buddha dan kepercayaan-kepercayaan animisme dan dinamisme. Bahkan di pelosok Nusantara sudah ada bangun kerajaan-kerajaan Buddha dan Hindu. Seperti Kerajaan Kutai di Kaltim, Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, Kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan masih banyak yang lainnya. Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang baik, sehingga gampang sekali untuk diterima oleh penduduk yang mendiami kepulauan Nusantara ini. Bahkan mereka mengucapkan 2 kalimat syahadat dengan kerelaan hati tanpa ada unsur paksaan sama sekali.
Kalau berbicara mengenai kapan isl masuk ke Indonesia, berdasarkan para jago sejarah sekitar kurun ketujuh Masehi (abad pertama hijriah). Tetapi sumber lain menyampaikan bahwa Islam sudah masuk ke Indonesia disaat pedagang-pedagang dari Arab berdagang dan memasuki wilayah Indonesia.
Ada beberapa versi mengenai kapan masuknya agama Islam di Indonesia. Pertama pada kurun ke 7, dibuktikan dengan isu dari Arab bahwa ketika itu mereka telah melaksanakan acara perdagangan di Nusantara, tepatnya di kerajaan-kerajaan yang terdapat Pulau Sumatera menyerupai Sriwijaya, Samudra Pasai. Kedua pada kurun ke 11, dibuktikan dengan inovasi kerikil nisan Fatimah Binti Maimun di Gresik, Jawa Timur. Ketiga pada kurun ke 13, dibuktikan dari isu Ibnu Batutah dan peninggalan makam Sultan Malik As Saleh. Berikut akan saya jelaskan teori teori masuknya islam ke nusantara.
Teori Gujarat
Teori Gujarat yaitu teori yang menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat, India. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh dua orang sejarawan berkebangsaan Belanda, Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel. Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia semenjak awal kurun ke 13 Masehi bersama dengan kekerabatan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang.
Teori masuknya Islam di Indonesia yang dicetuskan Hurgronje dan Pijnapel ini didukung oleh beberapa bukti, di antaranya kerikil nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat, catatan Marcopolo, serta adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia.
Selain mempunyai bukti, teori ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahan teori Gujarat ditunjukan pada 2 sangkalan. Pertama, masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafii, sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi. Kedua, ketika islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu.
Teori Masuknya Islam ke Indonesia pertama yaitu teori Gujarat. Gujarat merupakan salah satu negara belahan di India, terletak di sebelah barat berbatasan dengan Rajasthan di utara dan Pakistan di barat laut. Menurut teori Gujarat, agama Islam yang ketika ini berkembang pesat di Indonesia asal usulnya berasal dari Gujarat, dibawa oleh pedagang Gujarat pada kurun ke XIII Masehi.
Pencetus Teori Gujarat
J. Pijnapel
Menurut Pijnapel, orang yang membuatkan agama Islam ke Indonesia bukanlah orang Arab langsung, tapi dari para pedagang Gujarat yang telah beragama Islam. Mereka melaksanakan kekerabatan dagang ke dunia timur, kemudian hingga ke wilayah Nusantara. Pendapat tersebut kemudian didukung oleh Snouch Hurgronje (Sarjana barat berasal dari Belanda), ia menjelaskan bahwa Islam masuk ke wilayah Indonesia melalui kota-kota di India menyerupai Bengali, Gujarat dan Malabar.
Dukungan Hurgronje mengenai Teori Gujarat ditulis dalam bukunya berjudul "L'arabie et Les Indes", ia menjelaskan bahwa orang dari Gujaratlah yang membuka kekerabatan dagang di Wilayah Indonesia sebelum pedagang dari Arab berdatangan di kemudian hari. Pendapatnya diperkuat dari bukti inovasi nisan Sultan Malik Al-Saleh (raja kerajaan Samudra Pasai) berangka tahun 1297 Masehi.
Sucipto Wiryosuparto
Tokoh kedua yang mendukung teori Gujarat yaitu Sucupto Wirtosuparto, pendapatnya terkait dengan masuknya Islam ke Indonesia melalui Gujarat (India) didasarkan pada corak kerikil nisan raja Samudra Pasai (Sultan Malik AL-Saleh) mempunyai kemiripan dengan nisan yang ada di Gujarat dan kekerabatan dagang antara India - Nusantara telah usang berlangsung, jalur yang dilewati pedagang melalui Indonesia menuju Cambay terus ke Timur Tengah menuju ke Eropa.
Namun teori masuknya Islam ke Indonesia melalui Gujarat dibantah oleh banyak ahli, didasarkan dengan bukti-bukti yang lebih akurat yakni isu dari Arab, Turki dan Persia. Salah satunya sejarawan berjulukan Azyumardi Azra , ia beropini bahwa Gujarat dan kota-kota lain di India hanya sebagai tempat persinggahan pedagang Arab sebelum menuju Asia Timur dan Tenggara. Kemudian pada kurun ke XII hingga XIII Masehi imbas agama Hindu masih besar lengan berkuasa di kawasan Gujarat.
Teori Arab (Makkah)
Teori Arab atau bisa disebut teori Mekkah menjelaskan bahwa proses masuknya agama Islam di Indonesia (Nusantara ketika itu) dibawa oleh musafir dari Arab pada adat ke 7. Tokoh aktivis dan pendukung teori Arab mencakup : Van Leur, TW Arlond, Anthony H. Johns dan Buya Hamka. Ada tiga bukti yang memperkuat teori masuknya islam di Indonesia ini. Pertama, terdapat perkampungan Islam di Pantai Sumatera belahan timur pada kurun ke 7 M. Agama Islam yang berkembang di perkampungan ini menyerupai dengan yang ada di Dinasti Ummayyah, Arab.
Bukti kedua mengenai madzhab yang dipakai penganut islam ketika di Kerajaan Samudra Pasai yaitu madzhab yang juga populer di Arab dan Mesir yakni Madzhab Syafii. Ketiga, gelar raja di Kerajaan Samudra Pasai memakai "Al Malik", sama menyerupai di Mesir. Teori Arab (Mekkah) bisa dibilang teori masuknya Islam ke Indonesia yang paling benar, sebab kelemahannya hanya bukti dan fakta akurat mengenai teori ini kurang detail, termasuk tugas orang-orang Arab dalam proses penyebarannya.
Teori Persia
Pencetusnya berjulukan Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadainingrat. Teori ini menyatakan bahwa agama Islam masuk ke wilayah Nusantara melalui orang Persia (Syiah), berlangsung pada kurun ke 7. Beberapa bukti yang menguatkan kebenaran teori Persia yaitu kesamaan budaya Islam Nusantara dan Islam di Persia. Contohnya kesamaan seni kaligrafi, adanya peringatan Asyura dan Tabut, adanya aliran Syiah pada awal masuknya Islam dan kesamaan fatwa Sufi.
Empat bukti pendukung teori Persia diatas ternyata tidak cukup menjadikannya sebagai teori masuknya Islam ke Indonesia paling benar, sebab masih terdapat kejanggalan dan kelemahan. Yakni terkait waktu masuknya Islam pada kurun ke 7. Jika Islam masuk pada kurun tersebut, maka Islam di Timur Tengah masih dikuasai oleh Khalifah Umayyah dan mustahil bangsa atau ulama Persia membuatkan Islam secara besar di Indonesia.
Teori China
Menurut Teori ini, Islam di Indonesia dibawa olah para perantau Muslim China pada tahun 879 M. Tokoh aktivis Teori China yaitu Sumanto Al Qurtuby dan Slamet Muljana. Dasar teori ini yaitu dari bukti catatan Cina yang menjelaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali disinggahi oleh pedagang China.
Fakta lainnya yaitu raja pertama Kerajaan Demak (Raden Patah) merupakan keturunan China, gelar raja yang dipakai juga memakai istilah China. Sementara itu, ada peninggalan masjid renta di Jawa dengan arsitektur China. Menurut sejarahnya, orang-orang China pada awalnya tiba dari dataran Canton (China) menuju ke Asia Tenggara, kemudian hingga di wilayah Palembang.
Teori maritim Masuknya Islam ke Indonesia
Teori Maritim pertama kali dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera. Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang berkembang di Indonesia, yang terang berdasarkan teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di sekitar kurun ke 7 Masehi.
Kelima teori diatas yaitu teori masuknya islam ke indonesia yang paling benar. Berikut ini yang bukan termasuk teori masuknya islam ke nusantara adalah..
a. Teori Persia
b. Teori Gujarat
c. Teori Indonesia
d. Teori Cina
e. Teori Maritim
Dari kelima pilihan diatas yang bukan termasuk teori masuknya Islam ke Indonesia andalah Teori Indonesia (C).
Teori Masuknya Islam ke Indonesia yang paling besar lengan berkuasa berdasarkan pendapat kami yaitu Teori Mekkah (Arab), yaitu bahwa Islam tiba ke Indonesia dari wilayah Arab Teori ini disampaikan oleh salah satu ulama besar Indonesia yaitu beliau Buya Hamka. Teori ini juga dikuatkan oleh jago lain yaitu Anthony H.Johns.