Server Side Scripting Dan Client Side Scripting
Didalam setiap pembelajaran mengenai pemrogramman web yang telah menginjak kepada syntax bahasa PHP dalam pembuatannya, akan selalu ada 2 kelompok pemrogramman web yaitu Server side scripting dan Client side scripting. Nh, disini saya akan mencoba menjelaskan sedikit mengenai kedua kelompok ini, tentunya sepengetahuan dan apa yang saya tau.
Sumber https://fikriramdani32.blogspot.com/
Oke, yag bisa kita pastikan disini adalah, kedua kelompok ini tidak bisa dipisahkan dalam sebuah pemrogramman website (Web Programming), baiklah apa bedanya, mari kita simak dan cari tau pada seri artikel kali ini.
Client side dan Server side scripting
1. Client Side Scripting
Adalah arahan yang di proses disisi komputer pengunjung situs (client), maka script yang diproses disisi client akan sepenuhnya diproses oleh browser client. jadi ketika pengunjung mengakses sebuah situs, maka ia (browser) akan mendownload seluruh arahan Client Side Scripting dan kemudian menampilkan output hasil interpreter dari browser ke client, nah inisebenarnya disiini juga kenapa pada ketika kita membersihkan cache di pc/laptop kita, si pembersi akan menganalisa lebih banyak file sampah ketika kita sudah melaksanakan browsing si internet melalui sebuah web browser, sebab setiap scrip yang telah di download, akan terbaca sebagai sampah sebab sudah tidak dipakai lagi si pc kita. dan jikalau ada code dalam client side scripting yang membutuhkan source lain (jpg,png,gif,pdf,mp3,mp4, dll) maka si browser juga akan mendownload source file tersebut ke pc kita/pc or laptop client.(Baca juga : struktur dasar bahasa pemrogramman PHP)
Pengaruh terhadap file yang didownload sebagai komponen dari sebuah website client side scripting :
kode client side scripting dan source yang diperlukan (jpg,png,gif,pdf,mp3,mp4, dll) akan besar lengan berkuasa terhadap proses cepat atau lambatnya situs di loading, sebab semua harus didownload oleh browser. kebanyakan developer website akan berusaha semaksimal mungkin menciptakan ukuran arahan dan sourcenya tercompress secara maksimal.(Baca juga : Konsep dasar bahasa pemrogramman PHP)
Karakteristik client side scripting :
- Karakteristik dari client side scripting yakni berekstensi (*.html, *.css, *.js, *.htm, *.xml, dsb), umumnya sifatnya static, namun bisa berubah-ubah jikalau dikombinasikan dengan bahasa server side scripting.
- Eksekusi simple, sanggup didownload dan disimpan dalam satu format HTML.
- Output pada setiap client bisa saja tidak sama, sebab perbedaan versi dan jenis dari browser, misalnya browser usang yang tidak mendukung HTML5 dan CSS3 akan menampilkan output menjadi tidak sesuai jikalau website yang dibuka memakai teknologi HTML5 dan CSS3.
- Script/kode sanggup ditiru oleh developer lain, karena script dan source sanggup dilihat dan didownload secara bebas (biasanya dipakai untuk phising situs bank dan lain sebagainya)
Contoh Bahasa yang akan menampilkan sebuah halaman website (client side) :
HTML (Hypertext Markup Language)
CSS (Cascading Style Sheet)
JavaScript (JQuery dsb)
XML (Extensible Markup Language)
CSS (Cascading Style Sheet)
JavaScript (JQuery dsb)
XML (Extensible Markup Language)
2. Server Side Scripting
Adalah bahasa pemrograman disisi Server, yang artinya kode/script dari server side scripting tidak sanggup diketahui oleh client, karena penerjemahan arahan dilakukan disisi server, hasil proses dari server yakni bahasa client side scripting, website yang dibentuk dengan server side scripting mempunyai kemampuan untuk menciptakan halaman output yang dinamis sesuai dengan perubahan data.
Pengaruh server side scripting :
kode server side scripting diproses oleh web server yang berada dalam perangkat yang bertugas sebagai server, sehingga kode/script yang jalan di sisi server juga mempengaruhi kinerja dari proses server dalam menanggapi request dari client. selain itu jumlah request dari client/pengunjung juga mempengaruhi kinerja server. sehingga banyak situs website yang ramai meninggikan kemampuan server yang dimiliki.
Karakteristik server side scripting :
- Biasanya ekstensi script dari server side scripting bisa berupa (*.php, *.asp, *.jsp, dan lain sebagainya), terkadang URL nya diatur untuk tujuan SEO sehingga tidak ada extensi ibarat diatas, bisa memakai HTACCESS ataupun diatur eksklusif dalam pemrograman webnya.
- Script tidak sanggup dilihat oleh client, client hanya melihat script hasil dari proses server berupa client side scripting, sehingga sebuah situs yang memiliki bisnis logic yang kompleks tidak sanggup ditiru.
- Halaman yang digenerate biasanya selalu dinamis, sebab terhubung dengan database.
- Eksekusi memerlukan web server ibarat Apache atau Nginx, beberapa juga memerlukan database server ibarat MySQL/MariaDB, beberapa developer lebih bahagia dengan bundle tools untuk developer web ibarat XAMPP, WAMPP, MAMPP, LAMPP, LARAGON, dan masih banyak lagi.
Contoh Bahasa server side scripting :
ASP (Active Server Pages)
JSP (Java Server Pages)
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)
PERL (Practical Extraction and Report Language)
Phyton
Adobe ColdFusion
JSP (Java Server Pages)
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)
PERL (Practical Extraction and Report Language)
Phyton
Adobe ColdFusion