Teori Asal Permintaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Berdasarkan Para Ahli

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia berdasarkan Para Ahli Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia berdasarkan Para Ahli

Asal permintaan bangsa sendiri haruslah diketahui oleh semua penghuni yang meliputi bangsa Indonesia ini. Banyak yang muncul pertanyaan seputar para pendapat mahir wacana asal permintaan nenek moyang bangsa Indonesia. Spekulasi bermunculan mengenai ini. Ada yang pro dan ada juga yang sedikit kontra dengan beberapa pendapat para pakar.

Terutama dikalangan sekolah yang sudah mulai ada pelajaran wacana sejarah Indonesia yang siswanya diwajibkan untuk sanggup mempelajarinya dan mengingatnya kelak. Dari sinilah mulai timbul beberapa pertanyaan mengenai apa sih pendapat para mahir mengenai asal permintaan nenek moyang bangsa kita ini? Apa sih berdasarkan para mahir bangsa kita ini. Simak selengkapnya dibawah ini.

Baca Juga

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia berdasarkan Para Ahli

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia berdasarkan Para Ahli Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia berdasarkan Para Ahli


Untuk apa sih kita berguru sejarah kaya gini? Apa manfaatnya? Kita sebagai insan yang arif tentu sepatutnya tidak melupakan sejarah panjang mengenai asal mula kita berasal hingga hingga ketika ini di Indonesia. Merekalah cikal bakal keberadaan kita di sini, tentu kita harus tahu melalui sebuah pengetahuan. Berikut yaitu Pendapat para mahir mengenai Asal Usul Nenek Moyang bangsa Indonesia.

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Teori Pendapat berdasarkan Max Muller

Menurutnya bahwa bangsa Indonesia  berasal dari daerah Asia Tenggara. Pendapat ini sanggup dikatakan lebih spesifik. Namun, pendapat Muller ini tidak didukung dengan alasan yang jelas.

Teori Pendapat berdasarkan Mens

Memiliki pendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol. Mengapa bangsa Mongol? Karena mereka terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Kemudian berlari menuju ke selatan dan masuklah ke Indonesia.

Teori Pendapat berdasarkan Sultan Takdir Alisyahbana

Menurutnya bangsa Indonesia yaitu bangsa yang berasal dari Melayu sebab mempunyai kesamaan di rumpun bahasanya.

Teori Pendapat berdasarkan Gorys Kraf

Menurutnya Indonesia kebudayaannya lebih tinggi daripada yang kebudayaan di wilayah sekitarnya. Ini berarti induknya berasal dari Indonesia.

Teori Pendapat berdasarkan Harry Truman Simandjutak

Menurutnya bahwa bahasa yang banyak digunakan dan digunakan di Indonesia berasal dari Bahasa Austronesia yang induknya berada di Pulau Formosa, Taiwan.

Teori Pendapat berdasarkan Robert Barron van Heine Geldern

Pendapat Van Heine Geldern gotong royong tak jauh beda dengan pendapat Kern. Ia menganggap kalau bahasa Indonesia yaitu bahasa yang berasal dari Asia Tengah. Kendati lebih gres dibanding dengan teori yang diajukan Kern, pendapat dan teori Geldern lebih sanggup mengemban amanah sebab didukung oleh inovasi beberapa artefak, dan benda-benda sejarah lainnya yang ditemukan di Indonesia mempunyai kesamaan dengan benda-benda sejarah yang ditemukan di daratan Asia.

Teori Pendapat berdasarkan Hogen

Hogen beropini bahwa bangsa yang menghuni pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini tercampur dengan bangsa Mongol yang selanjutnya disebut bangsa Proto-Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa proto-Melayu menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 3000-1500 Sebelum Masehi, sedangkan Deutro Melayu menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 1500-500 Sebelum Masehi.

Teori Pendapat berdasarkan Moh. Ali

Drs. Moh. Ali beranggapan bahwa asal permintaan nenek moyang bangsa Indonesia bersumber dari daerah Yunan, Cina. Anggapan ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang menyebut kalau bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih besar lengan berkuasa kala itu. Mereka kemudian  pindah ke selatan, ke pulau-pulau di Austronesia termasuk  Indonesia. Ali beropini kalau nenek moyang orang Indonesia berasal dari hulu sungai besar yang berada di daratan Asia, mereka berdatangan ke Indonesia dengan cara bergelombang.

Gelombang pertama berlangsung semenjak 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) sedangkan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri kelompok yang tiba pada gelombang pertama yaitu mereka masih berkebudayaan Neolitikum dengan tipe bahtera bercadik-satu sebagai alat transportasi menyeberangi lautan, sedangkan orang-orang gelombang kedua menggunakan bahtera bercadik-dua.

Baca juga : Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Singkat

Teori Pendapat berdasarkan Prof. Dr. N.J. Krom

Prof. Dr. Krom mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia yaitu keturunan orisinil orang-orang China Tengah. Hal ini didasari pemikiran sederhana, yaitu sebab di Cina Tengah banyak sekali terdapat sungai besar. Sebagian dari mereka menyebar ke seluruh daerah Indonesia pada zaman kerikil bau tanah (sekitar 2.000 SM hingga 1.500 SM).

Teori Pendapat berdasarkan J.L.A. Brandes

Brandes beropini bahwa bangsa yang menghuni kepulauan Indonesia mempunyai persamaan-persamaan yang banyak dengan bangsa-bangsa yang tiba dari daerah sebelah utara Pulau Formosa, potongan barat daerah Madagaskar, potongan selatan yaitu Jawa dan Bali, serta sebelah timur hingga ke tepi Pantai Barat Amerika. Brandes meneliti berdasarkan perbandingan bahasa.

Teori Pendapat berdasarkan Mayundar

Mayundar beropini bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke Indonesia terus menyebar ke daerah Indonesia dan Pasifik. Pendapat Mayundar ini perkuat oleh penelitian berdasarkan bahasa Austria yang merupakan bahasa muda di India Timur.

Teori Pendapat menurut Prof. Dr. Muh. Yamin

Berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia dari daerah Indonesia sendiri. Bahkan, dimungkinkan bangsa-bangsa lain yang berada di Asia berasal dari bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan inovasi fosil-fosil dan artefak tertua yang lebih lengkap ditemukan di wilayah Indonesia. Muh. Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan para ahli. Pendapat Muh. Yamin ini didukung oleh suatu pernyataan wacana Blood und Breden Unchro yang mempunyai arti "Darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri".

Teori Pendapat menurut Dr. J.H.C Kern

Berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Pendapatnya ini berdasarkan perbandingan bahasa, sebab bahasa-bahasa yang digunakan dikepulauan Indonesia yaitu Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia berasal dari satu akar yang sama yaitu bahasa Austronesia.

Menurutnya berdasarkan penelitian terhadapa penggunaan bahasa yang digunakan di banyak sekali kepualauan, bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa Champa dan agak ke utara yaitu Tonkin.

Namun sebelum hingga di Nusantara, daerah Indonesia terlebih dahulu ditempati oleh bangsa yang berkulit hitam keriting. Bangsa-bangsa tersebut hingga ketika ini masih menghuni daerah Indonesia potongan timur dan daerah-daerah di Benua Australia.

Sementara itu, sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi nenek moyang bangsa Indonesia yang berada di Champa terdesak oleh bangsa lain di Asia Tengah yang lebih kuat. Dikarenakan terdesak, ahirnya nenek moyang bangsa Indonesia pindah ke Kamboja kemudian melanjutkan perjalanan ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Minahasa, dan daerah-daerah di sekitarnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, bangsa-bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara telah membentuk komunitas sendiri sehingga menerima sebutan tersendiri menyerupai di daerah Aceh disebut suku Aceh, di Kalimantan disebut suku Dayak, di Jawa Barat disebut suku Sunda, dan di Sulawesi disebut suku Bugis. Kemudian bangsa yang berkulit hitam bercampur dengan suku bangsa yang gres tiba tersebut bermetamorfosis bangsa Indonesia kini ini.

Teori Pendapat menurut Willem Smith

Willem Smith membutuhkan waktu banyak untuk beropini mengenai asal permintaan nenek moyang bangsa Indonesia ini. Willem Smith ini melaksanakan identifikasi terhadap bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa di sekitar Asia. Berdasarkan penelitiannya, ia mengelompokkan bahasa disekitar Asia menjadi 3 bagian, yaitu bahasa Jerman, bahasa Austria, dan bahasa Togon. Indonesia, Melanesia dan Polinesia termasuk kedalam golongan penggunaan bahasa Austria.

Teori Pendapat berdasarkan Prof. Dr. Sangkot Marzuki

Menurutnya bahwa kalau Nenek Moyang Bangsa Indonesia mempunyai asal permintaan yang berkaitan dengan Austronesia dataran Sunda. Pendapat ini ia dapatkan dari pendasaran mengenai penelusuran terkait dengan DNA fosil-fosil insan purba yang pernah ditemukan di Indonesia. Atas dasar itu, Prof. Marzuki ini kemudian menyanggah pendapat Van Hein Golden yang menyebut kalau Nenek Moyang Bangsa Indonesia berasal dari Yunan (China).

Fosil temuan jenis Homo Erectus dan Pithecanthropus Erectus yang telah ditemukan ketika itu tidak mempunyai signifikasi dengan DNA insan Indonesia zaman sekarang. Menurutnya, mereka punah dan diganti oleh insan species baru, yang berasal dari Afrika.

Demikianlah artikel wacana teori asal permintaan nenek moyang yang paling tepat. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel