Laporan Praktikum Mikrobiologi Mikroskopi
Laporan Praktikum Mikrobiologi Mikroskopi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Mikroskop yakni salah satu alat yang hubungannya sangat erat sekali dengan praktikum mikrobiologi, khususnya untuk melihat bayangan mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil. Didalam mikroskop, ada beberapa jenis teknik dasar tertentu yang harus dipelajari oleh praktikan mikrobiologi untuk dipakai dalam laboratorium.
Tubuh mikroskop intinya terdiri dari bab mekanik, bab optic (lihat gambar) dan beberapa jenis dilengkapi dengan bab elektrik dan fotografi.
Kedua kategori mikroskop yang ada ialah mikroskop cahaya (atau optis) dan mikroskop electron. Keduanya berbeda dalam prinsip yang mendasari perbesaran. Mikroskop cahaya yang kesemuanya memakai system lensa optis, meliputi mikroskop :
1) Mikroskop medan-terang
2) Mikroskop medan-gelap
3) Mikroskop fluoresensi
4) Mikroskop kontras-fase
Mikroskop electron memakai berkas electron sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang diperbesar. (Gerhadt, P.1980)
Bagian mekanik dan bab optic selalu ada pada setiap jenis mikroskop, meskipun tidak semua sub-bagian ada. Bagian mekanik meliputi : statif, tubus, revolver, meja benda, sekrup pengatur tubus, sekrup pengatur kondensor dan sekrup pengatur meja benda. Bagian optiknya meliputi : lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur cahaya. Bayangan preparat yang kita lihat dibuat oleh lensa objektif, didalam tubus mikroskop membentuk bayangan faktual dari preparat. Bayangan faktual tersebut selanjutnya diperbesar oleh lensa okuler yang merupakan lensa yang berfungsi untuk menciptakan bayangan semu terakhir, sehingga bayangan tersebut sanggup dilihat pribadi oleh mata pengamat.
Beberapa macam mikroskop cahaya biasa contohnya : mikroskop pantul cermin, mikroskop lampu listrik, mikroskop medan gelap, mikroskop fase kontras. Mikroskop yang mempunyai daya pisah lebih tinggi, contohnya : mikroskop ultraviolet, mikroskop electron transmisi, dan mikroskop electron pemayaran (terfokus).
Mikroskop biasa yakni : mikroskop pantul cermin dan mikroskop lampu listrik. Keduanya mempunyai perbedaan pada sumber cahaya pembentuk bayangan, yaitu cahaya pantulan dari cermin (baik matahari atau lampu listrik yang dipantulkan) dan cahaya pribadi dari lampu listrik.
Mikroskop medan gelap dipakai untuk mengamati mikroorganisme yang masih hidup, khususnya yang selnya sangat tipis atau yang hamper mendekati batas daya pisah mikroskop.
Mikroskop ultraviolet merupakan variasi dari mikroskop biasa yang memakai sinar ultraviolet namun tidak sanggup dilihat oleh mata manusia, ehingga bayangan objek yang diamati harus direkam dulu dengan alat fotografi.
Mikroskop electron merupakan mikroskop yang memakai berkas sinar electron yang panjang gelombangnya jauh lebih pendek disbanding cahaya biasa maupun ultraviolet. Oleh alasannya itu daya pisahnya menjadi sangat besar dan memungkinkan pembesaran hingga jutaan kali.
1.2 Tujuan Praktikum
• Mahasiswa sanggup membedakan jenis-jenis mikroskop yang sering dipakai dalam kerja laboratorium
• Mahasiswa bisa menyiapkan dan mengoperasikan mikroskop optic cermin maupun listrik sesuai dengan prosedur.
BAB II
BAHAN DAN ALAT
3.1 Mikroskop Optik Cermin Pantul
A. Bahan dan Alat
1. Bahan : 1 gulung kertas tissue, 1 lembar lap katun atau flannel, 100 ml alcohol 70%, dan 1 ml minyak imersi.
2. Alat : 1 buah mikroskop optic cermin pantul, 1 buah preparat mikroorganisme awetan, 3 buah lensa filter (biru, merah, hijau).
B. Prosedur Kerja
1. Cermin pada mikroskop diarahkan ke sumber cahaya sedemikian rupa sehingga pantulan cahaya sempurna jatuh melalui lubang diafragma kondensor.
2. Lensa objektif pada pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan seporos dengan lensa okuler, dengan cara memutar revolver.
3. Lensa-lensa diamati dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastika kebersihan lensa maupun intensitas cahaya yang masuk.
4. Jika terlihat ada kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati memakai lap lunak yang tidak gampang terlepas materi seratnya.. Jika intensitas cahaya tidak sesuai dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang diafrgmanya diubah.
5. Preparat atau specimen dipasang diatas meja benda dan objek diletakkan sempurna diatas lubang meja benda serta tersorot cahaya dari cermin mikroskop.
6. Tubus diturunkan dengan memutar sekrup pengatur tubus hingga lensa objektif pada kedudukan paling bersahabat dengan objek, dengan hati-hati semoga lensa objektif tidak menabrak preparat.
7. Preparat diamati melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke dalam mikroskop, sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terperinci dan merata, dengan cara mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.
3.2 Mikroskop Optik Lampu Listrik