Hati Mbah Maemoen Memang Hanya Ada Prabowo

Hati Mbah Maemoen Memang Hanya Ada Prabowo

Ustad Sambo
Pengasuh Pesantren HILAL Bogor

Gempar! 
Duduk di samping Capres JKW, K.H.Maemon Zubair kemaren Jumat 1 Februari 2019 di pesantrennya Sarang Jateng berdoa: "semoga Prabowo jadi presiden." 

Doa yang sama juga pernah dipanjatkan ulama sepuh Jawa Tengah ini dikala Prabowo sowan kepada beliau, simpulan September 2018 (29/9). Saya sendiri hadir menyaksikan pada dikala itu bagaimana doa yg begitu panjang dipanjatkan Mbak Maimun biar Pak Prabowo dijadikan Allah Presiden RI priode 2019 sd 2014.

Kembali pada insiden kemaren dikala Mbah Maimun berdoa utk Presiden Prabowo dan sehabis ditutup dengan doa sapu jagat yang disambut azan, Romahurmuzy (Rommy) bergegas mendekat. Kelihatan gugup. Rommy menghampiri Sang Kiyai dan minta sesepuh PPP ini berdoa untuk Jokowi. Ralat doa, mungkin itu maksudnya. Sayangnya, mic mati. Rommy makin gugup. Otak-atik mic. Saat mic hidup, bunyi Mbah Moen, panggilan dekat K.H. Maemoen Zubair ini menyebut lagi nama Prabowo. Bahkan dua kali. Baru lalu nama JKW, sehabis ada yang berbisik.

Malam harinya, doa Mbah Moen viral. Di medsos ramai polemik. Apakah Mbah Moen salah ucap? Atau sengaja? Banyak jago ta'wil bermunculan. Menerka-nerka apa maksud Mbah Moen. Padahal, mereka belum begitu mengenal sosok Mbah Moen, tapi berani buat ta'wil.

Sembrono! Di kalangan santripun juga terjadi debat dan multi tafsir. Terutama antara pendukung Paslon 01 dan paslon 02.

Ta'wil dan tafsir siapa yang benar, perlu diuji. Cara mengujinya, pertama, apakah Mbah Moen selama ini sering salah ucap? Pengakuan sejumlah santri, Mbah Moen itu punya daya ingat yang kuat, cermat dan detil. Kecil kemungkinan jikalau dia salah ucap. Apalagi ini persoalan serius, penting dan sensitif. Kedua, apakah Mbah Moen selama ini sering ketemu Prabowo sehingga nama Prabowo yang terucap? Di tahun pilpres ini, Mbah Moen hanya sekali jumpa Prabowo. 29 September 2018. Sebaliknya, Mbah Moen berulangkali jumpa Jokowi. Ada yang menduga, ini alam bawah sadar. Di hati Mbah Moen hanya ada Prabowo, bukan Jokowi. 
Santri bilang: ini yaitu qadarullah. Itu bunyi malaikat. Tangan Allah Penguasa langit dan bumi yang punya sekenario. 

Doa Mbah Moen untuk Prabowo ini kali kedua. Kali pertama di simpulan September Saat itu, doa Mbah Moen: Prabowo jadi presiden, cukup panjang. Tegas dan jelas. Hanya saja, tidak seheboh sekarang. Dan memang, doa gak perlu dihebohkan. Doa hanya butuh dijabah.

Doa yang kedua ini agak heboh. Karena doa Prabowo jadi presiden dipanjatkan Mbah Moen di samping Jokowi. Alam bawah sadar! Begitulah kira-kira cara gampang untuk memahaminya.

Apakah berarti Mbah Moen dukung Prabowo? Doa itu dukungan. Apalagi dua kali diucapkan. Dalam konteks ini, dia konsisten dengan apa yang pernah dia ucapakan jauh sebelumnya: mendoakan Prabowo jadi presiden.

Doa yang kedua ini petunjuk bahwa di hati Mbah Moen hanya ada Prabowo. Indikator lain bahwa di hati Mbah Moen ada Prabowo diantaranya yaitu pemasangan Baliho besar, tak jauh dari panggung program Jokowi kemarin. Gambar itu memuat foto-foto sejumlah putra dan keponakan Mbah Moen. Ada K.H. Najih Maemoen, K.H. Ahmad Wafi, K.H. Ahdal Abdurrahim, dan yang lain. Indikator berikutnya yaitu salam dua jari para santri ketika kendaraan beroda empat yang dinaikin Jokowi datang di Sarang. Santri berdesakan angkat dua jari persis di depan dan samping kendaraan beroda empat jokowi. memang, agak dramatis. Uji nyali, kata Hersubeno Arief. Nalar sehat bertanya: apakah ada putra-putri dan santri yang berani berseberangan dengan Mbah Moen? Beranikah mereka memasang baliho tanpa ridho dan seijin Mbah Moen? Jawabnya, tidak!

Mbah Moen salam satu jari. Betul! Para santri tahu siapa yang mengkondisikan itu. Rommy kini kena bully, alasannya yaitu dianggap tak sopan bersikap di depan Mbah Moen. Over acting. Santri bilang, Rommy tak punya sopan santun terhadap kiyai. Menabrak norma dan pakem pesantren. Terkesan "memaksa" kiyai sebagaimana tampak dalam video yang viral.

Apapun ta'wil dan tafsir yang riuh terkait do'a Mbah Moen, Kesan bahwa Prabowo ada di hati dan alam bawah sadar Mbah Moen susah untuk dibantah. Benar kata Tony Rosyid, santrinya Mbah Moen, yang pernah menulis artikel berjudul: Prabowo spesial di Mata K.H. Maemoen Zubair (2/10/2018). Karena memang, di hati Mbah Maimun hanya ada Prabowo.

Sumber https://www.samsulasia.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel