Amd Phenom Ii X6 1090T

Apa prosesor tercepat ketika ini? Mungkin ingatan Anda akan pribadi tertuju pada Intel Core i7 980X, yang pernah kami review di edisi terdahulu. 

Memang benar demikian. Tapi berapa banyak dari Anda yang rela merogoh kocek cukup dalam untuk memilikinya? Pertanyaan menyerupai ini sering kali mengemuka manakala muncul cita-cita untuk mempunyai produk "gres" dengan segala kecanggihannya. Kata orang, ada rupa ada harga. Tapi bagi AMD, rupa (baca kinerja) yang baik, tidak selalu berbanding lurus dengan harga yang tinggi.

Sejak abad Phenom generasi pertama, AMD memulai tren baru. Mereka mengatakan prosesor berinti lebih banyak ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar. Pendekatan pasar yang cukup efektif ini tampaknya menciptakan AMD “ketagihan”. Ketika prosesor hexa-core milik Intel diluncurkan, kita tahu bahwa pilihan alternatif dari AMD juga akan segera keluar. Tentunya produk AMD ini akan lebih murah dibandingkan produk Intel, mengingat track-record AMD sebelumnya.

AMD Phenom II X6 diluncurkan untuk menjawab undangan pasar dan fansnya. Kemunculan ini sekaligus memanaskan kembali persaingan dengan rivalnya yang sudah terlebih dahulu meluncurkan prosesor berinti enam. Bersamaan dengan peluncuran perdana dua varian Phenom II X6 (1055T dan 1090T), AMD juga mengenalkan chipset gres yakni 890GX/FX untuk menemani Phenom II X6 ini. Kombinasi antara Phenom II X6, 890GX/FX serta Radeon HD seri 5000 menghasilkan platform gres yang disebut “Leo”.

Walaupun Phenom II X6 1090T mempunyai jumlah inti sebanyak enam buah, teknologi yang dipakai pada inti prosesornya tersebut tidak banyak berbeda dengan keluarga Phenom II sebelumnya. Pasalnya, chip ini masih memakai arsitektur yang sama. Makara pada dasarnya, AMD hanya memampatkan enam buah inti tersebut ke dalam "cangkang" yang sama dengan Phenom II X4. Kesamaan teknologi ini juga termasuk TDP-nya yang sama dengan pemilik tahta tercepat Phenom II X4 (sebesar 125 W). Namun pemilik nama instruksi (code name) “Thuban” ini tetap hadir dengan sesuatu yang baru.

Baca Juga

Salah satu teknologi ini antara lain ialah AMD TurboCore. Ini merupakan sebuah teknologi untuk meningkatkan kecepatan prosesor dalam kondisi tertentu yang ditanamkan ke dalam Phenom II X6. Teknologi ini menyerupai dengan Turbo Boost milik Intel, hanya saja implementasinya berbeda. AMD TurboCore ini bekerja ketika tiga atau lebih inti prosesornya tidak digunakan. Ketika TurboCore ini aktif, inti prosesor yang aktif mendapat kecepatan ekstra sebesar hingga 500 MHz, sedangkan kecepatan inti prosesor lainnya yang idle diturunkan hingga 800 MHz. TurboCore ini bekerja secara otomatis asalkan syarat tersebut dipenuhi.

Platform Uji :
Asus Crosshair IV Formula BIOS 0801
Kingston DDR3-1066 1GB (Auto) x 4
Asus Radeon HD 4870 512MB
Seagate 7200.11 320GB SATA 
Samsung DVD 16x 
SilverStone OP700 
LG L226WTQ 
BIOS 24 Februari 2010 
Windows Vista Ultimate SP2 32-bit 
AMD Catalyst 10.4 South Bridge 
DirectX Agustus 2009 
AMD Catalyst 9.9 
VIA HD CODEC Driver 7.300A

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel