Pemurnian Dan Pemisahan

Pemurnian dan Pemisahan

A. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 29 November 2012
Waktu : 11:00-selesai
Tempat : Laboratorium IPA IAIN Mataram

Baca Juga

Tujuan : Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dekantasi, filtrasi, kristalisasi, dan rekristalisasi

B. Landasan Teori
a. Dekantasi
Dekantasi ialah proses mengenapkan semua endapan kemudian menuang hati-hati cairan di atas endapan sehingga endapan tetap tinggal dalam wadah semula. Dekantasi sanggup dilakukan untuk memisahkan adonan zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi). Metode ini lebih cepat dibanding filtrasi tetapi alhasil kurang efektif. Cara ini lebih efektif jika partikel padatnya besar-besar. (A. Hadyana Pudjaatmaka, 1999: 166)
b. Filtrai
Filtrasi, yaitu pemisahan komponen-komponen dalam adonan dengan mneggunakan filter (penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan sisa filtrasi disebut residu atau ampas. Seperti halnya dikantir, proses penyaringan juga diguanakan untuk memisahkan adonan yang zat penyusunnya cairan dan padatan. Bedanya ukuran padatan cukup kecil sehingga tidak mengendap didasar cairan, tetapi tersebar pada cairan. Jika adonan jenis ini dikantir, maka padatan dan cairan tidak terpisah dengan baik. Untuk itu dilakukan penyaringan (filtrasi). (David W. Oxtoby, dkk, 2001: 342)
c. Kristalisasi
Kristalisasi (crystallization) ialah proses terpisahnya zat terlarut dari larutan dan membentuk Kristal. Perhatikan pengendapan dan kristalisasi kedua-duanya menjelaskan terpisahnya zat padat berlebih dari larutan lewat jenuh. Namun kedua padatan yang terbentuk melalui kedua proses berbeda penampilanya. Kita biasannya membayangkan bahwa endapan terbentuk dari partikel kecil, sementara Kristal sanggup berukuran besar dan bentuknya bagus. (Raymond Chang, 2003:4)
d. Rekristalisasi
Rekristalisasi ialah satu dari metode yang ampuh untuk pemurnian zat padat didasarkan atas perbedaan antara kelarutan zat yang diinginkan dan kotorannya. Dalam rekristalisasi sebuah larutan mulai mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebut mencapai titik jenuh terhadap senyawa tersebut. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu ketika suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuritif biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila masbodoh maka konsentrasi impuritif yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap. (David W. Oxtoby, dkk, 2001: 344)



Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel