Laporan Anatomi Tumbuhan
Laporan Anatomi Tumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar umum dari struktur organik. Sel flora diartikan sebagai suatu kehidupan kecil yang memiliki batas konkret atau dinding sel, di dalamnya terjadi reaksi-reaksi kimia yang rumit (Pandey, 1980). Sel juga dikatakan sebagai kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup. Sel flora intinya terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding sel. Dinding sel biasanya dianggap bab mati sedangkan protoplas ialah bab hidup dari sel. Protoplas terdiri dari komponen protoplasmik dan nonprotoplasmik. Komponen protoplasmik ada yang bersifat cair yaitu sitoplasma. Sitoplasma merupakan substansi setengah cair lebih pekat (viscous) dari air dan bening (tembus cahaya; translucent) sehingga sukar dilihat oleh mata meskipun telah memakai mikroskop. Sitoplasma sanggup dilihat dengan adanya pedoman plasma sebagai indikator dari sel hidup. Aliran plasma sanggup berlangsung dalam satu arah, disebut rotasi; ataupun lebih dari satu arah, disebut sirkulasi. Sitoplasma memenuhi ruang sel hidup dan di dalamnya terdapat organel-organel serta vakuola. Bagian lain (organel) yang terdapat di dalam sitoplasma dan sanggup terlihat dengan mikroskop cahaya di antaranya inti sel, kloroplas, leukoplas, kromoplas. Bagian lain menyerupai retikulum endoplasmik, mitokondria, diktiosoma, ribosoma, sferosoma sukar dilihat dengan mikroskop biasa. Komponen nonprotoplasmik yang sanggup dilihat dengan mikroskop cahaya ialah vakuola yang berisi cairan sel dan adakala juga zat warna. Di dalam cairan vakuola sanggup terlarut banyak sekali zat menyerupai gula, banyak sekali garam, protein, alkaloida, zat penyamak, dan zat warna. Zat ergastik lain yang bersifat padat dan sanggup terlihat antara lain butir aleuron, butir amilum yang juga majemuk bentuknya, dan kristal kalsium oksalat dengan beberapa bentuk. Benda ergastik menyerupai lendir, tetes minyak, tanin sanggup dilihat dengan memakai reagen tertentu.
B. Tujuan
1. Mengamati bentuk-bentuk sel dan komponen-komponen sel menyerupai dinding sel dan lumen sel.
2. Mengamati isi sel terutama komponen protoplasmik menyerupai inti, kloroplas, dan plastida lain, pedoman sitoplasma.
3. Mengamati komponen nonprotoplasmik penyusun sel antara lain vakuola dan isinya, benda-benda ergastik misal macam-macam bentuk kristal kalsium oksalat, butir amilum, lendir, minyak, butir aleuron.
4. Membedakan sel hidup dan sel mati.
BAB II
METODOLOGI
A. Hari, Tanggal, Judul (acara yang dilakukan)
1. Hari : Senin
2. Tanggal : 23 September 2013
3. Judul : Pengamatan Bentuk Sel dan Komponen Sel
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas benda
c. Gelas penutup
d. Jarum preparat
e. Silet/cutter
f. Kobokan
g. Pipet tetes
h. Lampu spiritus (Bunsen)
i. Mangkok
j. Kaca Objek
2. Bahan
a. Empulur ketela pohon,
b. Tanaman Hydrilla verticillata,
c. Daun Rhoeo discolor
d. Tangkai daun kuping gajah
C. Cara Kerja
1. Sebelum melaksanakan praktikum siapkanlah mikroskop dan bersihkan sehingga mikroskop siap untuk mengamati.
2. Bersihkan beling benda dan teteskan air di atasnnya.
3. Bagilah kiprah pembuatan preparat pada semua anggota kelompok. Berilah instruksi pada setiap beling benda.
4. Buatlah:
a. Irisan melintang empulur ketela pohon. Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di beling benda A dan tutuplah dengan beling penutup. Amatilah bentuk sel empulur ketela pohon dengan mikroskop cahaya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap perihal bentuk sel dan bagian-bagian selnya.
b. Ambillah daun Hydrilla verticillata dengan cara mengambil sehelai daun Hydrilla verticillata terutama bab pucuk. Letakkanlah daun pada tetesan air di beling benda C dan tutuplah dengan beling penutup. Amatilah pedoman plasma yang tampak dan tentukan tipenya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap perihal bentuk sel dan bagian-bagian selnya.
c. Ambillah filamentum bunga Rhoeo discolor dengan cara pengamatan yang sama dengan langkah no. 4.c).
d. Irisan paradermal epidermis bawah daun Rhoeo discolor. Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di beling benda E dan tutuplah dengan beling penutup. Amatilah bentuk selnya dan warna cairan selnya, lalu gambarlah pada buku laporan. Ambillah preparat dari meja benda lalu teteskanlah larutan gula 10% pada salah satu sisi gelas epilog dan hisaplah dengan kertas penghisap pada sisi yang lainnya sehingga air gula masuk dan menyentuh irisan. Amatilah pada mikroskop cahaya kembali sehabis beberapa menit, gambarlah hasil pengamatanmu pada buku laporan. Tentukanlah, insiden apa yang terjadi?
e. Irisan melintang dari Tangkai daun kuping gajah . Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di beling benda B dan tutuplah dengan beling penutup. Amatilah bentuk sel dan isi selnya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap perihal bentuk sel dan bagian-bagian selnya.