Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit)
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung dalam badan makhluk hidup, baik organisme besel tunggal maupun bersel banyak, termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi intercellular, baik energetik maupun metabolik, Windarti et al (2010). Fisiologi ikan meliputi proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi.
Darah yaitu suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat ibarat air, ialah plasma. Sel-sel dan fragmen-fragmen sel merupakan unsur darah yang disebut unsur “jadi”. Sel-sel ini cukup besar sehingga sanggup diamati dengan mikroskop biasa. Ada 3 tipe unsur “jadi” ialah sel-sel darah merah atau eritrosit, sel-sel darah putih atau leokosit dan keping-keping darah atau trombosit (Kimball, 1992).
Darah pada ikan dibuat oleh beberapa organ pembentuk darah yaitu limpa, bab korteknya membentuk eritrosit, trombosit dan ginjal berperan membentuk trombosit (Siregar,1999).
Pada dasarnya sel-sel darah sanggup dibagi atas tiga unsur erytrosit, leukosit dan trombosit. Diantara tipe tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling banyak jumlahnya (Raharjo, 1980).
B. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum ini bertujuan untuk menghitung sel darah merah (eritrosit) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Sedangkan manfaat praktikum ini sanggup menawarkan isu wacana jumlah sel darah merah (eritrosit) khususnya untuk mahasiswa biologi semester V Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan nila yaitu sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bab timur, pada tahun 1969, dan sekarang menjadi ikan peliharaan yang terkenal di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya yaitu Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
Klasifikasi ikan nila yaitu sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Super kelas : Pisces
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan Oreochromis memang berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum, bentuk (tubuh nila memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Betuk matanya besar dan menonjol dengan tepi berwarna putih. Gurat sisi (linea literalis) terputus di bab tengah tubuh, lalu berlanjut lagi, tetapi letaknya lebih ke bawah dibandingkan dengan letak garis yang memanjang di atas sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip duburnya mempunyai jari-jari lemah, tetapi keras dan tajam ibarat duri. Sirip punggung dan sirip dada berwarna. hitam. Pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam.
Nila mempunyai lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip perut (venteral fin), sirip anal (anal fin),dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bab atas tutup ingsang hingga bab atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
Eritrosit (sel darah merah) ikan Nila tidak berinti, bewarna merah kekuningan. Eritrosit cukup umur berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter berkisar 7-36 mikron. jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/ ml. Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml (Lukistyowati et al 2006).