Laporan Praktikum Titrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
A. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk memilih kadar bromida dalam sampel dengan cara fajans
B. Landasan Teori
Dalam titrasi pengendapan, zat yang ditentukan bereaksi dengan zat pentiter membentuk senyawa yang sukar larut dalam air. Karena itu kepekatan zat yang ditentukan itu berkurang selama berlangsungnya proses titrasi. Perubahan kepekatan itu diamati erat titik kesetaraan dengan tunjangan indikator atau peralatan yang sesuai. Sebenarnya, hanya reaksi pengendapan dengan ion perak yang lazim digunakan dalam titrasi pengendapan, meskipun kadang kala sanggup pula digunakan reaksi pengendapan dengan ion raksa(I) (Rivai, 199). Apabila suatu senyawa organik berwarna diserap pada permukaan suatu endapan, perubahan struktur organik mungkin terjadi, dan warnanya sebagian besar kemungkinan telah berubah dan mungkin menjadi lebih jelas. Peristiwa ini sanggup digunakan untuk mengetahui titik simpulan dari titrasi pengendapan garam-garam perak. Senyawa organik yang dipergunakan demikian, disebut sebagai “indikator adsorpsi”. Fluoresein merupakan sebuah asam organik lemah yang sanggup kita nyatakan sebagai HFI. Indikator adsorpsi merupakan asam lemah atau basa lemah (Underwood, 1981). Titrasi argentometri merupakan titrasi dengan memakai larutan perak nitrat untuk memilih kadar halogen.
NaX(aq) + AgNO3(aq) AgX(aq) + NaNO3(aq)