Laporan Praktikum Sifat Gelombang Cahaya (Kisi Difraksi)
Sifat Gelombang Cahaya (Kisi Difraksi)
I. Judul Kegiatan dan Tanggal Praktikum
a. Judul Kegiatan : Sifat Gelombang Cahaya (Kisi Difraksi)
b. Tanggal acara : 05 September 2013
II. Tujuan Percobaan
Melalui percobaan kisi difraksi siswa sanggup :
1. Mengamati cahaya melalui sederetan celah yang sangat berdekatan (kisi)
2. Menentukan konstanta kisi yang digunakan
3. Mengukur lebar spectrum cahaya yang dihasilkan kisi
4. Mengukur panjang gelombang dari suatu warna cahaya tertentu
III. Landasan Teori
Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama disebut kisi difraksi, walaupun istilah “kisi interferensi” mungkin lebih sesuai. Kisi sanggup dibentuk dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di ats pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparasi fotografis dari kisi yang orisinil sanggup dipakai sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per centimeter yakni umum ketika ini, dan sangat mempunyai kegunaan untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi. Kisi pantulan juga mungkin sanggup dibentuk dengan menciptakan garis-garis halus pada permukaan logam atau beling dari mana cahay dipantulkan dan dianalisis.
Difraksi yakni insiden lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya sanggup terjadi kalau cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah tunggal sanggup mengakibatkan contoh difraksi Franhoufer. Menurut prinsip Huygens tiap bab celah berlaku sebagai sumber gelombang.
Difraksi ini kuat pada ketajaman dan pembesaran bayangan.
Bayangan yang dihasilkan akan kelihatan sebagai satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit. Jika celah semakin lebar maka bayangan semakin sanggup dipisahkan. Ukuran sudut batas pemisah semoga 2 benda sanggup dipisahkan disebut batas sudut revolusi.
IV. Alat dan Bahan
1. Ray box dan catu daya
2. Mistar
3. Kisi difraksi
4. Filter merah
5. Alat untuk mencatat
V. Kegiatan
I. Menghitung konstanta kisi dan mengamati spectrum kisi.
a. Perhatikan ketiga jendela kisi dan hitunglah konstanta kisinya menurut banyaknya garis persatuan panjang yang tertulis masing-masing jendela kisi.
b. Amati suatu celah cahaya putih melalui jendela kisi dengan yang paling kecil. Perhatikan dan ukur lebar spectrum yang tampak !
c. Ulangi acara b dengan jendela kisi lainnya. Ketiga kisi tidak sama lebarnya.
II. Kegiatan 2
a. Susun alat menyerupai pada gambar dengan menggunakan filter merah. Buat jarak kisi dan mistar sejauh L m.
b. Dengan pinjaman teman anda, geserkan pensil sejauh mistar untuk memilih letak garis-garis merah tingkat ke-1 (baik sisi kanan maupun kiri dan ambil rata-ratanya)
c. Ulangi acara b untuk orde ke-2
d. Gunakan persamaan untuk menghitung panjang gelombang cahaya merah (yang dihasilkan filter)
Untuk warna yang sama.
Download | Sumber
I. Judul Kegiatan dan Tanggal Praktikum
a. Judul Kegiatan : Sifat Gelombang Cahaya (Kisi Difraksi)
b. Tanggal acara : 05 September 2013
II. Tujuan Percobaan
Melalui percobaan kisi difraksi siswa sanggup :
1. Mengamati cahaya melalui sederetan celah yang sangat berdekatan (kisi)
2. Menentukan konstanta kisi yang digunakan
3. Mengukur lebar spectrum cahaya yang dihasilkan kisi
4. Mengukur panjang gelombang dari suatu warna cahaya tertentu
III. Landasan Teori
Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama disebut kisi difraksi, walaupun istilah “kisi interferensi” mungkin lebih sesuai. Kisi sanggup dibentuk dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di ats pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparasi fotografis dari kisi yang orisinil sanggup dipakai sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per centimeter yakni umum ketika ini, dan sangat mempunyai kegunaan untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi. Kisi pantulan juga mungkin sanggup dibentuk dengan menciptakan garis-garis halus pada permukaan logam atau beling dari mana cahay dipantulkan dan dianalisis.
Difraksi yakni insiden lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya sanggup terjadi kalau cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah tunggal sanggup mengakibatkan contoh difraksi Franhoufer. Menurut prinsip Huygens tiap bab celah berlaku sebagai sumber gelombang.
Difraksi ini kuat pada ketajaman dan pembesaran bayangan.
Bayangan yang dihasilkan akan kelihatan sebagai satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit. Jika celah semakin lebar maka bayangan semakin sanggup dipisahkan. Ukuran sudut batas pemisah semoga 2 benda sanggup dipisahkan disebut batas sudut revolusi.
IV. Alat dan Bahan
1. Ray box dan catu daya
2. Mistar
3. Kisi difraksi
4. Filter merah
5. Alat untuk mencatat
V. Kegiatan
I. Menghitung konstanta kisi dan mengamati spectrum kisi.
a. Perhatikan ketiga jendela kisi dan hitunglah konstanta kisinya menurut banyaknya garis persatuan panjang yang tertulis masing-masing jendela kisi.
b. Amati suatu celah cahaya putih melalui jendela kisi dengan yang paling kecil. Perhatikan dan ukur lebar spectrum yang tampak !
c. Ulangi acara b dengan jendela kisi lainnya. Ketiga kisi tidak sama lebarnya.
II. Kegiatan 2
a. Susun alat menyerupai pada gambar dengan menggunakan filter merah. Buat jarak kisi dan mistar sejauh L m.
b. Dengan pinjaman teman anda, geserkan pensil sejauh mistar untuk memilih letak garis-garis merah tingkat ke-1 (baik sisi kanan maupun kiri dan ambil rata-ratanya)
c. Ulangi acara b untuk orde ke-2
d. Gunakan persamaan untuk menghitung panjang gelombang cahaya merah (yang dihasilkan filter)
Untuk warna yang sama.
Download | Sumber