Teknik Budidaya Tanaman Hias Bunga Mawar, Bonsai, Kamboja, Dan Anggrek
Budidaya tumbuhan hias bisa dilakukan dengan banyak sekali cara dengan aneka jenis produk tanamannya. Ada beberapa aneka jenis produk budidaya tumbuhan hias yang bisa kita rawat, salah satunya ialah budidaya tumbuhan hias kamboja.
Selain difungsikan sebagai tumbuhan hias yang menjadi pajangan dan memperindah tampilan teras rumah. Dari hasil budidaya tumbuhan hias ini bisa meraup pundi-pundi yang sangat lumayan.
Adapula manfaat menernakkan pepohonan bagus ini diantaranya ialah bisa mengurangi debu dalam ruangan, menghilangkan kantuk dan salah satunya ialah bisa menjaga kecantikan kulit.
a. Mengurangi debu dalam ruangan
Tanaman hias mempunyai daun yang umumnya mempunyai bulu-bulu pada permukaan daun tersebut. Bulu-bulu daun inilah yang berfungsi menangkap debu yang ada di dalam ruangan. Selain itu, memelihara tumbuhan hias dalam ruangan juga meningkatkan kelembapan ruangan yang juga menurunkan jumlah debu yang ada.
b. Menghilangkan Penat dan Stres
Setiap warna bisa menjadikan dampak terapi bagi yang melihatnya, begitu juga warna yang ada pada tanaman. Tanaman yang umumnya berwarna hijau mempunyai dampak menenangkan dan bisa menghilangkan stres dan penat penghuni rumah.
c. Menjaga Kecantikan Kulit
Tanaman bisa menjaga kadar air dalam ruangan. Terjaganya kadar ini juga berarti menjaga kadar kelembapan kulit yang berarti juga menjaga kulit akan tetap lentur dan cantik.
d. Menyejukkan Ruangan
Tanaman memproduksi oksigen yang dimanfaatkan insan untuk bernapas. Adanya tumbuhan mengakibatkan ruangan tidak pengap dan menjadi lebih sejuk
e. Menghilangkan Kantuk
Karbondioksida yang berlebihan dalam ruangan sanggup menciptakan Anda cepat membuatmu lelah dan gampang mengantuk. Selama proses fotosintesis, tumbuhan menyerap karbondioksida dalam ruangan dan melepaskan oksigen sehingga kadar oksigen dalam ruangan lebih banyak
f. Menyembuhkan Sakit Kepala
Karbondioksida yang tinggi dalam ruangan sanggup mengakibatkan sakit kepala. Tanaman hias dalam ruangan memproduksi oksigen dan menurunkan kadar karbon dioksida, sehingga Anda lebih banyak menghirup udara yang lebih segar dan sehat.
g. Meredakan Hidung Mampet
Beberapa jenis tumbuhan ibarat Eucalyptus sanggup menghilangkan dahak dan meredakan sistem pernapasan
h. Mengurangi Kebisingan
Tanaman sanggup meredam bunyi bising yang dihasilkan dari bunyi kendaraan dan bisa menyaring debu yang masuk ke dalam rumah sehingga rumah Anda akan selalu bersih. Jenis tumbuhan yang cocok ditanam untuk kondisi ini ialah tumbuhan dari jenis semak.
i. Menyimpan Air Tanah
Air hujan yang jatuh pribadi ke tanah akan hilang begitu saja jikalau tidak ada akar tumbuhan yang mengikatnya.
1. Pengertian Tanaman Hias
Tanaman hias ialah tumbuhan yang digunakan sebagai dekorasi baik di ruangan maupun di luar ruangan. Tanaman hias mempunyai banyak sekali macam jenis mulai dari tumbuhan berbunga hingga tumbuhan yang berbentuk unik. Bentuk tumbuhan ini sangat beraneka ragam dan masing-masing tumbuhan mempunyai daya tarik tersendiri untuk layak dikoleksi.
Tanaman hias meliputi semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, maupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah penghias ruangan, upacara, komponen riasan atau busana, atau sebagai komponen karangan bunga.
Bunga potong pun sanggup dimasukkan sebagai tumbuhan hias. Dalam konteks umum, tumbuhan hias ialah salah satu dari pengelompokan menurut fungsi dari tumbuhan hortikultura
a. Bonsai
Bonsai ialah pola tumbuhan yang sempat sangat popular beberapa tahun yang lalu. Bonsai ialah tumbuhan yang dikerdilkan dan mempunyai bentuk yang unik dengan beberapa kepingan tumbuhan yang ditonjolkan.
b. Pakis Monyet
Inilah tren tumbuhan hias terbaru yang bérasal dari Tiongkok. Sekilas tumbuhan ini ibarat akar serabut kelapa tetapi bahu-membahu ialah tumbuhan serumpun dengan pakis. Disebut pakis monyet alasannya ialah memang bentuk tumbuhan ini ibarat dengan seekor monyet yang sedang duduk di atas pot. Sebelum daunnya tumbuh, tumbuhan ini mempunyai batang yang menjulang yang ibarat dengan ekor monyet
c. Kamboja
Kamboja ialah jenis tumbuhan hias yang berasal dan dataran Amerika dan Afrika. Di habitat asalnya, kamboja merupakan jenis tumbuhan semak yang tumbuh liar di kawasan gurun yang panas dan sanggup hidup usang tanpa bergantung dari air hujan, Tanaman kamboja mempunyai aroma yang khas, batang tumbuhan ini sangat keras dan tingginya bisa mencapai 6 m sehingga bisa dimanfaatkan sebagai materi furnitur. Cabang-cabangnya tergolong jenis kayu lunak dan bergetah.
d. Adenium
Adenium ialah jenis dari kamboja , berukuran kecil dengan warna bermacam - macam yang menarik yang sempat menjadi tren para kolektor tanaman.
e. Aglonema
Aglonema sejenis talas dengan daun yang pendek dan tidak punya kambium. Aglonema yang nilanya tinggi ialah tumbuhan yang mempunyai warna daun berbeda .
f. Euphorbia
Euphorbia berbentuk ibarat kaktus berduri dan mempunyai daun . Tanaman ini tidak tahan air sehingga jarang dilakukan penyiraman . Media tanamnya ialah pasir dan pupuk kandang.
a. Pembibitan
1) Persyaratan bibit : bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, Yaitu : bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, serta bunga lebat dan indah
2) Penyebaran biji : bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek ialah sebagai berikut.
b. Teknik Penyemaian Benih
a) Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
b) KH2 PO4: 0,25 gram
c) MgSO4, 7H2O : 0,25 gram.
d) (NH4)2SO4 : 0,25 gram.
e) Saccharose : 20 gram.
f) FeSO4 4H2O : 0,5 gram.
g) MnSO4: 0,0075 gram
h) Agar-agar : 15-17,5 gram.
i) Aquades : 1000 cc.
Pembuatan ganjal masakan diharapkan pH 5.2 sanggup digunakan pH meter/kertas pH tekstil atau indikator paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam autoclaf hingga 110°C selama setengah jam atau dengan dandang, kemudian diletakkan pada tempat bersih, dengan posisi miring sehingga masakan setinggi ½ - ⅔ tinggi botol (dari ganjal hingga ke leher botol) dan didiamkan selama 5-7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.
Pemindahan bibit : sehabis tumbuhan di dalam botol berumur 9-12 bulan terlihat besar, tumbuh akar, dalam tingkat ini bibit sudah sanggup dipindahkan ke dalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm, atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna cokelat, dipotong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dicuci higienis dan biarkan airnya hilang. Akar pakis sehabis dicuci, direndam dahulu dalam ganjal masakan selama 24 jam yang berupa:
1) urea atau ZA: 0,50 mg
2) DS, TS atau ES: 0,25 mg
3) kalium sulfat atau K SO:0,25 mg, dan 4) air: 1000 cc
Alternatif lain sebagai ganjal makanan, sanggup juga digunakan pupuk buatan gabungan unsur N, P, K dengan perbandingan 60:30:10 atau sanggup juga digunakan pupuk sangkar yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis : pupuk sangkar = 4:1. Selain itu, sanggup digunakan kulit pinus yang dipotong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam dalam ganjal masakan ibarat akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini sanggup juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari. Potongan yang disiapkan diisi dengan pecahan genting ⅓ tinggi pot, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot (tidak perlu dipadatkan).
Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tumbuhan di botol dengan memasukkan air higienis ke dalam botol. Dengan kawat higienis berujung ibarat aksara U, tumbuhan dikeluar kan satu per satu ( akar lebih dahulu ). Setelah keluar tumbuhan dicuci kaporit 1%, kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaiknya lebih dahulu direndam di dalam antibiotik (penicillin, streptomycin yang telah kedaluarsa) selama 10 menit gres ditanam.
Pemindahan dari pot penyemaian : sehabis tumbuhan pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tumbuhan dipindahkan ke pot biasa yang berdiameter 4-6 cm, yang berisi potongan genting atau kerikil bata merah, kemudian beri pakis atau kulit pinus yang telah direndam dalam ganjal masakan hingga 1 cm di bawah tepi pot
c. Pengolahan Media Tanam
Media tanam untuk tumbuhan anggrek tanah dibedakan menjadi sebagai berikut.
1) Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm bergantung dari jenis tanaman) Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm, maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek diletakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek dikat pada tiang. Pot diisi pupuk sangkar yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira ⅔ dari pot.
2) Media tanam dalam tanah dengan sistem bak-bak tanam. Bak terbuat dari kerikil bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi kolam 2 lapis kerikil bata merah. Pembuatan kolam ini di atas tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm, kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dan yang lain 3 cm. Tiang penahan dibentuk 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.
d. Teknik Penanaman
Penanaman tumbuhan anggrek, diadaptasi dengan sifat hidup tumbuhan anggrek, yaitu sebagai berikut.
1) Anggrek ephytis ialah anggrek yang menumpang pada batang atau pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempeli. Alat yang digunakan untuk melekat sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari masakan adalan akar udara.
2) Anggrek semi-ephytis ialah jenis anggrek yang melekat pada pohon atau tumbuhan lain yang tidak merusak yang ditempel, akar lekatnya juga berfungsi ibarat akar udara yaitu untuk mencari masakan untuk berkembang.
e. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan penyulaman, dilakukan pada tempat yang diadaptasi dengan jenis anggrek, yang sifatnya ephytis atau anggrek tanah.
2) Penyiangan, untuk tumbuhan anggrek penyiangan dilakukan pada waktu dan kondisi di dalam botol, kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot dilakukan sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
3) Pemupukan, unsur makro yaitu dan unsur yang diharapkan dalam meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, dan Si. Unsur makro dan unsur mikro sanggup diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tumbuhan anggrek dibagi dalam tiga tahapan, yaitu sebagai berikut.
a) Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K dengan perbandingan N:P:K = 6: 3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P digunakan pupuk ES;DS;TS, dan K dari kalium sulfat (K2 SO4). Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K yaitu sebagai berikut.
(1) Urea: 0,6 gram untuk 1 liter air
(2) ES: 0,3 gram untuk 1 liter air
(3) ZK: 0,1 gram untuk 1 liter air
b) Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K dengan perbandingan N : P : K = 3 : 3 : 3 dan tidak memerlukan komplemen pupuk . Pupuk yang mengandung N, P, K sanggup dibentuk dengan cara contohnya sebagai berikut
(1) Urea: 0,3 gram untuk 1 liter air
(2) DS: 0,3 gram untuk 1 liter air
(3) KSO,: 0,3 gram untuk 1 liter air
c) Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size). Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N: P: K = 1:6:1. Teknik derma pupuk buatan ialah sebagai berikut
(1) Dalam bentuk padat atau powder dilakukan dengan cara menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun atau batangnya alasannya ialah akan mengakibatkan daun/batang terbakar.
(2)Disiramkan, flora anggrek sanggup menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dalam pemupukan.
(3) Penyemprotan, cara ini sangat baik dalam derma pupuk.
Pupuk sangkar yang sering digunakan ialah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Pupuk sangkar selain mengandung majemuk unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada animo kemarau. Keburukan dari pupuk sangkar ini ialah di dalam kotoran banyak basil yang mengandung jamur. Untuk itu, dianjurkan disangan lebih dahulu untuk meng- hilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tumbuhan lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 17.00.
f. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman tumbuhan anggrek sanggup berasal dari sumber air berikut.
1) Air Ledeng, baik untuk menyiram alasannya ialah jernih dan steril tetapi pHnya tinggi, maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam contohnya HCi. pH yang baik sekitar 5,6-6.
2) Air sumur, baik untuk menyiram alasannya ialah banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di kawasan kapur harus diperhatikan pH-nya.
3) Air hujan, yang ditampung di dalam tong-tong atau kolam sangat baik untuk penyiraman
4) Air kali atau air selokan, tetapi kita tidak tahu niscaya apakah air itu mengandung jamur bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi masakan mungkin cukup baik. Hal yang perlu diperhatikan bagi petani anggrek ialah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat diuraikan sebagai berikut.
a) Pecahan genting atau pecahan kerikil merah, material ini gampang menguapkan air dan sifat anggrek yang tidak begitu bahagia dengan air sehingga tidak gampang untuk lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak.
b) Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di kawasan panas alasannya ialah menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di kawasan cuek tidak menguntungkan alasannya ialah gampang busuk.
3) Remukan akar pakis yang hitam, keras dan gres tidak gampang untuk menyerap air, sehabis beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang cokelat dan lunak lebih gampang menyerap dan menahan air.
4) Potongan kulit pakis, di mana media ini sukar sekali untuk perembesan air, gampang terjadi penguapan. Jika potongannya besar, perembesan kecil dan jikalau potongan kecil perembesan air lebih banyak. Bagi tumbuhan yang sudah besar fatwa penyira mannya 3-7 hari sekali pada animo hujan dan 1-3 hari sekali pada animo panas.
g. Waktu Penyemprotan Pestisida
Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 17.00. Penyemprotan bagi tumbuhan anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tumbuhan anggrek yang terjangkit hama perlu dilakukan berulang kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu daun seminggu sekali).
Adapun jenis insektisida, takaran yang digunakan untuk hama antara lain sebagai berikut.
1) Orthene 75 SP takaran 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun.
2) Bayrusil 250 EC takaran 2 cc/iter air untuk ulat pemakan daun.
3) Malathion takaran 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, dan kutu.
4) Kelthane takaran 2 gram/liter air, untuk kutu.
5) Metadeks takaran dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air.
6) Falidol E.605 takaran dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 litr, untuk keong dan bekicot air. Untuk hama bekicot ada dua cara pengendaliannya yaitu sebagai berikut
a) Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks dan dedak halus ditambah air sedikit
b) Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50 % 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6-8 cc Folediol E.605 ke dalam air 10 liter. Kemudian, pot tumbuhan anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu ahad sekali.
Selain difungsikan sebagai tumbuhan hias yang menjadi pajangan dan memperindah tampilan teras rumah. Dari hasil budidaya tumbuhan hias ini bisa meraup pundi-pundi yang sangat lumayan.
Budidaya Tanaman Hias Bunga
Adapula manfaat menernakkan pepohonan bagus ini diantaranya ialah bisa mengurangi debu dalam ruangan, menghilangkan kantuk dan salah satunya ialah bisa menjaga kecantikan kulit.
Manfaat Tanaman Hias
a. Mengurangi debu dalam ruangan
Tanaman hias mempunyai daun yang umumnya mempunyai bulu-bulu pada permukaan daun tersebut. Bulu-bulu daun inilah yang berfungsi menangkap debu yang ada di dalam ruangan. Selain itu, memelihara tumbuhan hias dalam ruangan juga meningkatkan kelembapan ruangan yang juga menurunkan jumlah debu yang ada.
b. Menghilangkan Penat dan Stres
Setiap warna bisa menjadikan dampak terapi bagi yang melihatnya, begitu juga warna yang ada pada tanaman. Tanaman yang umumnya berwarna hijau mempunyai dampak menenangkan dan bisa menghilangkan stres dan penat penghuni rumah.
c. Menjaga Kecantikan Kulit
Tanaman bisa menjaga kadar air dalam ruangan. Terjaganya kadar ini juga berarti menjaga kadar kelembapan kulit yang berarti juga menjaga kulit akan tetap lentur dan cantik.
d. Menyejukkan Ruangan
Tanaman memproduksi oksigen yang dimanfaatkan insan untuk bernapas. Adanya tumbuhan mengakibatkan ruangan tidak pengap dan menjadi lebih sejuk
e. Menghilangkan Kantuk
Karbondioksida yang berlebihan dalam ruangan sanggup menciptakan Anda cepat membuatmu lelah dan gampang mengantuk. Selama proses fotosintesis, tumbuhan menyerap karbondioksida dalam ruangan dan melepaskan oksigen sehingga kadar oksigen dalam ruangan lebih banyak
f. Menyembuhkan Sakit Kepala
Karbondioksida yang tinggi dalam ruangan sanggup mengakibatkan sakit kepala. Tanaman hias dalam ruangan memproduksi oksigen dan menurunkan kadar karbon dioksida, sehingga Anda lebih banyak menghirup udara yang lebih segar dan sehat.
g. Meredakan Hidung Mampet
Beberapa jenis tumbuhan ibarat Eucalyptus sanggup menghilangkan dahak dan meredakan sistem pernapasan
h. Mengurangi Kebisingan
Tanaman sanggup meredam bunyi bising yang dihasilkan dari bunyi kendaraan dan bisa menyaring debu yang masuk ke dalam rumah sehingga rumah Anda akan selalu bersih. Jenis tumbuhan yang cocok ditanam untuk kondisi ini ialah tumbuhan dari jenis semak.
i. Menyimpan Air Tanah
Air hujan yang jatuh pribadi ke tanah akan hilang begitu saja jikalau tidak ada akar tumbuhan yang mengikatnya.
Produk Tanaman Hias
1. Pengertian Tanaman Hias
Tanaman hias ialah tumbuhan yang digunakan sebagai dekorasi baik di ruangan maupun di luar ruangan. Tanaman hias mempunyai banyak sekali macam jenis mulai dari tumbuhan berbunga hingga tumbuhan yang berbentuk unik. Bentuk tumbuhan ini sangat beraneka ragam dan masing-masing tumbuhan mempunyai daya tarik tersendiri untuk layak dikoleksi.
Tanaman hias meliputi semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, maupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah penghias ruangan, upacara, komponen riasan atau busana, atau sebagai komponen karangan bunga.
Bunga potong pun sanggup dimasukkan sebagai tumbuhan hias. Dalam konteks umum, tumbuhan hias ialah salah satu dari pengelompokan menurut fungsi dari tumbuhan hortikultura
Aneka Jenis Produk Budi Daya Tanaman Hias
a. Bonsai
Bonsai ialah pola tumbuhan yang sempat sangat popular beberapa tahun yang lalu. Bonsai ialah tumbuhan yang dikerdilkan dan mempunyai bentuk yang unik dengan beberapa kepingan tumbuhan yang ditonjolkan.
b. Pakis Monyet
Inilah tren tumbuhan hias terbaru yang bérasal dari Tiongkok. Sekilas tumbuhan ini ibarat akar serabut kelapa tetapi bahu-membahu ialah tumbuhan serumpun dengan pakis. Disebut pakis monyet alasannya ialah memang bentuk tumbuhan ini ibarat dengan seekor monyet yang sedang duduk di atas pot. Sebelum daunnya tumbuh, tumbuhan ini mempunyai batang yang menjulang yang ibarat dengan ekor monyet
c. Kamboja
Kamboja ialah jenis tumbuhan hias yang berasal dan dataran Amerika dan Afrika. Di habitat asalnya, kamboja merupakan jenis tumbuhan semak yang tumbuh liar di kawasan gurun yang panas dan sanggup hidup usang tanpa bergantung dari air hujan, Tanaman kamboja mempunyai aroma yang khas, batang tumbuhan ini sangat keras dan tingginya bisa mencapai 6 m sehingga bisa dimanfaatkan sebagai materi furnitur. Cabang-cabangnya tergolong jenis kayu lunak dan bergetah.
d. Adenium
Adenium ialah jenis dari kamboja , berukuran kecil dengan warna bermacam - macam yang menarik yang sempat menjadi tren para kolektor tanaman.
e. Aglonema
Aglonema sejenis talas dengan daun yang pendek dan tidak punya kambium. Aglonema yang nilanya tinggi ialah tumbuhan yang mempunyai warna daun berbeda .
f. Euphorbia
Euphorbia berbentuk ibarat kaktus berduri dan mempunyai daun . Tanaman ini tidak tahan air sehingga jarang dilakukan penyiraman . Media tanamnya ialah pasir dan pupuk kandang.
Praktik Budi Daya Tanaman Anggrek
a. Pembibitan
1) Persyaratan bibit : bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, Yaitu : bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, serta bunga lebat dan indah
2) Penyebaran biji : bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek ialah sebagai berikut.
- Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.
- Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dahulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air, kemudian saring dengan kertas filter terus dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukkan dalam botol dan dikocok selama 10 menit, (Biji anggrek yang semula kuning kecokelatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian, air dibuang dan diganti dengan aquades, dikocok selama berulang kali (2-3 kali).
- Penyebaran biji anggrek : botol-botol yg telah disterilkan sanggup digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spiritus untuk menghilangkan kuman, untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dahulu dengan cara dipanaskan di atas lampu spiritus hingga merah, kemudian dicelup ke dalam spiritus. Botol yang telah terbuka, kemudian diisi biji anggrek dan diratakan ke seluruh permukaan ganjal masakan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas lampu spiritus, kemudian ditutup kembali.
b. Teknik Penyemaian Benih
- Pemeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong berwarna putih dan yang isi berwarna kuning cokelat atau warna lain.
- Mempersiapkan botol yang berlubang besar yang higienis dan tidak berwarna semoga sanggup meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan gampang dilihat.
- Tutup botol dengan kapas digulung hingga keras, ujung diikat tali untuk memudahkan dicopot kembali, atau dengan kain sisa yang dipotong-potong. Kerapatan tutup botol menjaga semoga bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.
- Mempersiapkan lemari beling yang higienis dari basil atau jamur dengan kain yang sudah dicelupkan formalin. Udara dalam lemari disterilkan dengan kapas di piring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca.
- Pembuatan sterilisasi ganjal masakan dan untuk menciptakan ganjal masakan anggrek biasanya digunakan resep Khudson C (NORTHEN) 12, yaitu sebagai berikut.
a) Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
b) KH2 PO4: 0,25 gram
c) MgSO4, 7H2O : 0,25 gram.
d) (NH4)2SO4 : 0,25 gram.
e) Saccharose : 20 gram.
f) FeSO4 4H2O : 0,5 gram.
g) MnSO4: 0,0075 gram
h) Agar-agar : 15-17,5 gram.
i) Aquades : 1000 cc.
Pembuatan ganjal masakan diharapkan pH 5.2 sanggup digunakan pH meter/kertas pH tekstil atau indikator paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam autoclaf hingga 110°C selama setengah jam atau dengan dandang, kemudian diletakkan pada tempat bersih, dengan posisi miring sehingga masakan setinggi ½ - ⅔ tinggi botol (dari ganjal hingga ke leher botol) dan didiamkan selama 5-7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.
Pemindahan bibit : sehabis tumbuhan di dalam botol berumur 9-12 bulan terlihat besar, tumbuh akar, dalam tingkat ini bibit sudah sanggup dipindahkan ke dalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm, atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna cokelat, dipotong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dicuci higienis dan biarkan airnya hilang. Akar pakis sehabis dicuci, direndam dahulu dalam ganjal masakan selama 24 jam yang berupa:
1) urea atau ZA: 0,50 mg
2) DS, TS atau ES: 0,25 mg
3) kalium sulfat atau K SO:0,25 mg, dan 4) air: 1000 cc
Alternatif lain sebagai ganjal makanan, sanggup juga digunakan pupuk buatan gabungan unsur N, P, K dengan perbandingan 60:30:10 atau sanggup juga digunakan pupuk sangkar yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis : pupuk sangkar = 4:1. Selain itu, sanggup digunakan kulit pinus yang dipotong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam dalam ganjal masakan ibarat akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini sanggup juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari. Potongan yang disiapkan diisi dengan pecahan genting ⅓ tinggi pot, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot (tidak perlu dipadatkan).
Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tumbuhan di botol dengan memasukkan air higienis ke dalam botol. Dengan kawat higienis berujung ibarat aksara U, tumbuhan dikeluar kan satu per satu ( akar lebih dahulu ). Setelah keluar tumbuhan dicuci kaporit 1%, kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaiknya lebih dahulu direndam di dalam antibiotik (penicillin, streptomycin yang telah kedaluarsa) selama 10 menit gres ditanam.
Pemindahan dari pot penyemaian : sehabis tumbuhan pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tumbuhan dipindahkan ke pot biasa yang berdiameter 4-6 cm, yang berisi potongan genting atau kerikil bata merah, kemudian beri pakis atau kulit pinus yang telah direndam dalam ganjal masakan hingga 1 cm di bawah tepi pot
c. Pengolahan Media Tanam
Media tanam untuk tumbuhan anggrek tanah dibedakan menjadi sebagai berikut.
1) Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm bergantung dari jenis tanaman) Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm, maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek diletakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek dikat pada tiang. Pot diisi pupuk sangkar yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira ⅔ dari pot.
2) Media tanam dalam tanah dengan sistem bak-bak tanam. Bak terbuat dari kerikil bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi kolam 2 lapis kerikil bata merah. Pembuatan kolam ini di atas tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm, kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dan yang lain 3 cm. Tiang penahan dibentuk 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.
d. Teknik Penanaman
Penanaman tumbuhan anggrek, diadaptasi dengan sifat hidup tumbuhan anggrek, yaitu sebagai berikut.
1) Anggrek ephytis ialah anggrek yang menumpang pada batang atau pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempeli. Alat yang digunakan untuk melekat sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari masakan adalan akar udara.
2) Anggrek semi-ephytis ialah jenis anggrek yang melekat pada pohon atau tumbuhan lain yang tidak merusak yang ditempel, akar lekatnya juga berfungsi ibarat akar udara yaitu untuk mencari masakan untuk berkembang.
e. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan penyulaman, dilakukan pada tempat yang diadaptasi dengan jenis anggrek, yang sifatnya ephytis atau anggrek tanah.
2) Penyiangan, untuk tumbuhan anggrek penyiangan dilakukan pada waktu dan kondisi di dalam botol, kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot dilakukan sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
3) Pemupukan, unsur makro yaitu dan unsur yang diharapkan dalam meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, dan Si. Unsur makro dan unsur mikro sanggup diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tumbuhan anggrek dibagi dalam tiga tahapan, yaitu sebagai berikut.
a) Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K dengan perbandingan N:P:K = 6: 3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P digunakan pupuk ES;DS;TS, dan K dari kalium sulfat (K2 SO4). Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K yaitu sebagai berikut.
(1) Urea: 0,6 gram untuk 1 liter air
(2) ES: 0,3 gram untuk 1 liter air
(3) ZK: 0,1 gram untuk 1 liter air
b) Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K dengan perbandingan N : P : K = 3 : 3 : 3 dan tidak memerlukan komplemen pupuk . Pupuk yang mengandung N, P, K sanggup dibentuk dengan cara contohnya sebagai berikut
(1) Urea: 0,3 gram untuk 1 liter air
(2) DS: 0,3 gram untuk 1 liter air
(3) KSO,: 0,3 gram untuk 1 liter air
c) Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size). Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N: P: K = 1:6:1. Teknik derma pupuk buatan ialah sebagai berikut
(1) Dalam bentuk padat atau powder dilakukan dengan cara menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun atau batangnya alasannya ialah akan mengakibatkan daun/batang terbakar.
(2)Disiramkan, flora anggrek sanggup menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dalam pemupukan.
(3) Penyemprotan, cara ini sangat baik dalam derma pupuk.
Pupuk sangkar yang sering digunakan ialah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Pupuk sangkar selain mengandung majemuk unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada animo kemarau. Keburukan dari pupuk sangkar ini ialah di dalam kotoran banyak basil yang mengandung jamur. Untuk itu, dianjurkan disangan lebih dahulu untuk meng- hilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tumbuhan lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 17.00.
f. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman tumbuhan anggrek sanggup berasal dari sumber air berikut.
1) Air Ledeng, baik untuk menyiram alasannya ialah jernih dan steril tetapi pHnya tinggi, maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam contohnya HCi. pH yang baik sekitar 5,6-6.
2) Air sumur, baik untuk menyiram alasannya ialah banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di kawasan kapur harus diperhatikan pH-nya.
3) Air hujan, yang ditampung di dalam tong-tong atau kolam sangat baik untuk penyiraman
4) Air kali atau air selokan, tetapi kita tidak tahu niscaya apakah air itu mengandung jamur bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi masakan mungkin cukup baik. Hal yang perlu diperhatikan bagi petani anggrek ialah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat diuraikan sebagai berikut.
a) Pecahan genting atau pecahan kerikil merah, material ini gampang menguapkan air dan sifat anggrek yang tidak begitu bahagia dengan air sehingga tidak gampang untuk lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak.
b) Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di kawasan panas alasannya ialah menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di kawasan cuek tidak menguntungkan alasannya ialah gampang busuk.
3) Remukan akar pakis yang hitam, keras dan gres tidak gampang untuk menyerap air, sehabis beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang cokelat dan lunak lebih gampang menyerap dan menahan air.
4) Potongan kulit pakis, di mana media ini sukar sekali untuk perembesan air, gampang terjadi penguapan. Jika potongannya besar, perembesan kecil dan jikalau potongan kecil perembesan air lebih banyak. Bagi tumbuhan yang sudah besar fatwa penyira mannya 3-7 hari sekali pada animo hujan dan 1-3 hari sekali pada animo panas.
g. Waktu Penyemprotan Pestisida
Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 17.00. Penyemprotan bagi tumbuhan anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tumbuhan anggrek yang terjangkit hama perlu dilakukan berulang kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu daun seminggu sekali).
Adapun jenis insektisida, takaran yang digunakan untuk hama antara lain sebagai berikut.
1) Orthene 75 SP takaran 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun.
2) Bayrusil 250 EC takaran 2 cc/iter air untuk ulat pemakan daun.
3) Malathion takaran 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, dan kutu.
4) Kelthane takaran 2 gram/liter air, untuk kutu.
5) Metadeks takaran dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air.
6) Falidol E.605 takaran dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 litr, untuk keong dan bekicot air. Untuk hama bekicot ada dua cara pengendaliannya yaitu sebagai berikut
a) Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks dan dedak halus ditambah air sedikit
b) Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50 % 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6-8 cc Folediol E.605 ke dalam air 10 liter. Kemudian, pot tumbuhan anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu ahad sekali.