Laporan Praktikum Biokimia
Laporan Praktikum Biokimia
PENDAHULUAN
Latar belakang
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Asam amino umumnya gampang larut dalam air, dan hanya sedikit atau bahkan tidak larut dalam pelarut organic, dan titik leburnya sangat tinggi. Ninhidrin, suatu senyawa oksidator berpengaruh bereaksi dengan semua asam α-amino pada Ph 4-8 dan dihasilkan senyawa berwarna biru. Asam-asam amino, prolin dan hidroksi prolin juga bereaksi dengan ninhidrin akan tetapi manghasilkan warna kuning. Tujuan dan Manfaat
TujuanManfaat
Baca Juga
TINJAUAN PUSTAKA
Abas(2000) Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksi prolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.Anwar M (2001), bahwa asam amino merupakan satuan penyusun protein, menurut rumus bangunnya asam amino sanggup dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino.
Argham(2001) Kelarutan protein didalam suatu cairan, bergotong-royong sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.
Conway (2007),Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam amino berupa ahnin sesudah di panaskan dengan adonan ninhidrin pada penangas air warnanya bermetamorfosis biru pekat. Hal ini juga diadaptasi dengan pendapat yang menyatakan bahwa asam amino yang dipisahkan direaksikan dengan ninhidrin untuk mengahsilkan warna biru – ungu.
Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino ialah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa.
(Poedjiadi 2004), Kelarutan protein di dalam suatu cairan, bergotong-royong sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.Protein menyerupai asam amino bebas mempunyai titik isoelektrik yang berbeda-beda.
(Rahani,2002),Protein bersifat amfoter, yaitu sanggup bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang gampang larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak menyerupai eter dan kloroform.
Riawan (2000) protein mempunyai molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 sampai jutaaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan mengahasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat pada molekul protein.
Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru.