Ilmu Reproduksi Ternak Sel Gamet
BAB I
MATERI DAN METODE
Praktikum Ilmu Reproduksi Ternak dengan materi Sel Gamet dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 27 Oktober 2013 pukul 11.00-13.00 WIB di Laboratorium Genetika, Pemuliaan dan Reproduksi Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.
1.1. Materi
Alat-alat yang dipakai dalam praktikum Sel Gamet Jantan dan Betina yaitu container yang berfungsi sebagai daerah penyimpanan semen beku, pinset yang berfungsi untuk mengambil semen beku dari container, gelas yang berfungsi sebagai daerah air dengan suhu 360 C, gunting yang berfungsi untuk memotong straw, tabung reaksi yang berfungsi untuk menampung semen yang akan diamati, pipet yang berfungsi untuk mengambil semen dalam volume tertentu, mikroskop yang berfungsi untuk mengamati sel sperma dan ovum, cawan petri yang berfungsi sebagai wadah atau daerah meletakkan ovum, disposible syringe dan spuit yang berfungsi untuk mengambil cairan dalam ovum, LCD proyektor dan media movie yang berfungsi untuk menampilkan sel sperma dan ovum sebagai pembanding, foto ovum yang berfungsi sebagai media pembanding pengamatan ovum, alat tulis dan buku praktikum yang berfungsi untuk mencatat hasil pengamatan. Sedangkan, bahan-bahan yang dipakai dalam praktikum ini yaitu NaCl fisiologis, semen beku dan ovarium.
1.1. Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum sel gamet dibagi menjadi dua yaitu sel gamet jantan dan sel gamet betina. Pada praktikum sel gamet jantan metode yang dilakukan yaitu mengambil semen beku yang berada didalam container memakai pinset, memasukkan semen yang sudah diambil kedalam gelas yang sudah berisi air bersuhu 360 C selama 30 detik, memotong straw dan menampung semen yang sudah dicairkan dalam tabung reaksi, mengambil semen memakai pipet tetes, meneteskan pada beling preparat, menutupnya dengan beling penutup, mengamati semen tersebut dengan memakai mikroskop, mengamati dan menggambar bagian-bagian sel sperma beserta fungsinya pada buku praktikum. Pada praktikum sel gamet betina, metode yang dilakukan yaitu mengambil spuit dan mengisinya dengan NaCL fisiologis sebanyak 1 ml, mengambil ovarium yang telah disediakan, menusukkan spuit pada folikel yang matang (folikel de graff), menghisap cairan pada folikel–folikel tersebut memakai spuit untuk mengambil ovum, meletakkan cairan yang didapat pada beling preparat, mengamati ovum memakai mikroskop dan mengambar ovum sesuai pengamatan beserta fungsinya pada buku praktikum.