Sejarah Kepramukaan Di Indonesia
Yoshh, Selamat tiba kembali teman-teman semua.. Hari ini ada yang menarik dari artikel kami, alasannya kami akan menunjukkan Postingan Tentang, Pramuka, Apa itu pramuka, Sejarah Kepramukaan Indonesia Maupun di Dunia, dan Siapa Bapak Pandu Sedunia, semuanya akan kami Update dalam Blog ini tapi secara sedikit demi sedikit yah ,,
Pertama Kita mulai dengan "Sejarah Kepramukaan di Indonesia"
Pertama Kita mulai dengan "Sejarah Kepramukaan di Indonesia"
Logo Gerakan Pramuka |
Kepramukaan Indonesia
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bab dari sejarah usaha bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka di Indonesia
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu hasilnya menyebar ke banyak sekali negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa keIndonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibuat organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul majemuk organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda memakai istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim memakai nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional sesudah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan mirip IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berkembang menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dihentikan sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi menciptakan Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis biar menjadi gerakan Pioner Muda mirip yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan dukungan perdana Menteri Ir. Juanda maka usaha menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 perihal Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda alasannya Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya tubuh di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang mirip dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dihentikan keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka perihal prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya mirip tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka bisa berbagi kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih besar lengan berkuasa organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akhir dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional hingga tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % yaitu petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan aktivitas di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan arahan bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan arahan bersama perihal partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan banyak sekali kerjasama untuk peningkatan aktivitas dan pembangunan bangsa dengan banyak sekali instansi terkait.
Terima Kasih : www.pramukanet.org, Pramuka Indonesia.