Laporan Korosi
Laporan Korosi
II. Tujuan
• Mengamati perubahan atau perkaratan besi
• Mengamati proses oksidasi dan reduksi yang terjadi pada besi
III. Dasar teori
Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengerusakan material yang disebabkan oleh dampak lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan banyak sekali zat disekelilingnya tersebut. Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi berasal dari bahasa latin “corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan. Makara terperinci korosi dikenal sangat merugikan. Korosi meruapakn system termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. System ini dikatakan setimbang kalau logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencengahan korosi merupakan salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini yaitu sifatnya yang sangat gampang mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari perkiraan tersebut percobaan ini difokuskan dalam upaya pencengahan terjadinya kejadian korosi ini khususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-logam apa sajakah yang sanggup menghambat terjadinya korosi sesuai dengan sifat-sifat kimianya.
Besi merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam logam yang umum terdapat pada kerak bumi. Besi cukup reaktif, besi kalau dibiarkan diudara terbuka untuk beberapa usang mengalami perubahan warna yang lazim disebut perkaratan besi. Proses perubahan besi menjadi berkarat merupakan reaksi redoks yang melihat oksigen:
Faktor yang besar lengan berkuasa terhadap korosi sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari materi itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari materi mencakup kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk Kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran materi dan sebagainya. Faktor dari lingkungan mencakup tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang sanggup menimbulkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam , baik dalam bentuk senyawa an organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara sanggup mempercepat proses korosi. Uadara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa sanggup mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.
Flour, hidrogen, flourida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai materi korosif. Dalam industri, materi ini umumnya digunakan untuk sintesa bahan- materi organik. Ammoniak (NH3) merupakan materi kimia yang cukup banyak digunakan dalam aktivitas industry. Pada suhu dan tekanan normal, materi ini berada dalam bentuk gas dan sangat gampang terlepas keudara. Ammoniak dalam aktivitas industri umumnya digunakan untuk sintesa materi organik, sebagai materi anti beku didalam alat pendingin, juga sebagai materi untuk pembuatan pupuk. Bejana-bejana penyimpan amoniak harus selalu diperiksa untuk mencegah terjadinya kebocoran dan pelepasan materi ini ke udara. Embun pagi ketika ini umumnya mengandung aneka aerosol, bubuk serta gas-gas asam menyerupai NOx dan SOx. dalam batubara terdapat sulfur atau sulfur (S) yang apabila dibakar bermetamorfosis oksida belerang.
Masalah utama berkaitan dengan peningkatan pengunaan batubara yaitu dilepaskannya gas-gas polutan menyerupai oksida nitrogen(NOx) dan oksida belerang(SOx). walaupun sebagian besar sentra tenaga listrik kerikil bara telah memakai alat pembersih endapan (presipitator) untuk membersihkan partikel-partikel kecil dari asap batubara, namun NOx dan SOx yang merupakan senyawa gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Didalam udara, kedua gas tersebut dapt bermetamorfosis asam nitrat (HNO3) dana asam sulfat(H2SO4).
Oleh alasannya yaitu itu, udara menjadi terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya gas-gas asam tersebut didalam udara. Udara yang asam ini tentu sanggup berinteraksi dengan apa saja, termasuk komponen-komponen renik didalam peralatan elektronik. Jika hala itu terjadi, maka proses korosi tidak sanggup dihindari lagi. Korosi yang menyerang piranti maupun komponen-komponen elektro sanggup menimbulkan kerusakan bahkan kecelakaan. Karena korosi ini maka sifat elektrik komponen-komponen elektro dalam computer,televisi, video, kalkulator, jam didital dan sebagainnya menjadi rusak. Korosi sanggup menimbulkan terbentuknya lapisan non-konduktor pada komponen elektolit.
Oleh alasannya yaitu itu, dalam lingkungan dengan tingkat pencemaran tinggi, aneka barang mulai dari komponen elektro renik hingga jembatan baja semakin gampang rusak, bhkan hancur lantaran korosi. Dalam beberapa masalah hubungan pendek yang terjadi pada peralatn elektro sanggup menybabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan kerugian bukan hanya dalam bentuk kehilanagn atau kerusakan maateri tetapi juga korban nyawa