Laporan Praktikum Biofisika Tara Kalor Listrik

Laporan Praktikum Biofisika " Tara Kalor Listrik"

A. JUDUL
Tara Kalor Listrik

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pangaruh suhu terhadap besar lengan berkuasa arus listrik dan tegangan listrik
2. Untuk mengetahui kesetaraan kalor dengan listrik

C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Praktikum tara kalor listrik ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Oktober 2012 pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Neraca Ohaus
2. Kalorimeter dan pengaduk
3. Termometer air raksa
4. Amperemeter
5. Catu daya
6. Stopwatch
7. Kabel Penghubung
8. Statif
9. Air


E. DASAR TEORI
Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak sanggup dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya sanggup diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Misalnya pada kejadian ukiran energi mekanik menjelma panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik sanggup diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan angka kesetaraan panas-energi listrik/mekanik. Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Energi listrik sanggup diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
W = v.i.t
Keterangan:

W = energi listrik (joule)
v = tegangan listrik (volt)
i = arus listrik (ampere)
t = usang anutan listrik (sekon)


Tara Kalor Listrik ialah perbandingan antara energi listrik yang diberikan terhadap panas yang dihasilkan J = (Joule/kalor) (Sears,1987). teori yang melandasi ihwal tara kalor listrik ialah aturan joule dan azas black.
J = W/H [Joule/kalori]
Pada percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dan kalorimeter. Pada prinsip kerja kalorimetri, dikala bagian-bagian yang berbeda dari sistem yang terisolasi berada pada temperatur yang berbeda, kalor akan mengalir dari bab benda yang bertemperatur tinggi menuju bab benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapai suatu keadaan dimana temperatur semua bab benda sama. Hal ini dikatakan benda berada pada keadaan kesetimbangan termal. Kehilangan kalor sebanyak satu bab sistem sama dengan kalor yang didapat oleh bab lain. Hukum kekekalan energi berperan dalam keadaan ini dimana : kalor yang hilang = kalor yang diterima
Untuk menghitung tenaga panas dipakai rumus :
Q = m c ΔT
Dengan :

Q = kalor yang diharapkan (J)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kg0C)
ΔT = Perubahan Suhu (C)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel