Dasar-Dasar Ilmu Tanah Karbon Dan Materi Organik Tanah

Dasar-Dasar Ilmu Tanah Karbon dan Bahan Organik Tanah


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahan organik dalam tanah yaitu hasil dari dekomposisi organisme hidup yang tersusun dari gabungan polisakarida. Lignin, protein, dan bahan-bahan organik yang berasal dari batuan dan mineral. Di dalam materi organik selalu mengalami penguraian sebagai jawaban acara mikrobia tanah. Proses ini menghasilkan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan serta senyawa lainnya yang keseluruhannya sanggup mempengaryhi pertumbuhan tanaman.

Baca Juga

Bahan organik berperan penting sebagai buffer tanah atau penyangga kation lantaran sanggup mencegah larut dalam pembersihan isamping besar lengan berkuasa pada struktur tanah. Ada korelasi yang dekat antara karbon dengan nitrogen dalam organik tanah yang dikenal sebagai C/N Ratio. C/N Ratio mengatakan tingkat dekomposisi materi organik dalam tanah.
Kandungan karbon dalam tanah berkisar antara 1,2—2,5%. Rata-rata bahahn organik tanah mempunyai kandungan 58% C, oleh lantaran itu rata-rata materi organik tanah pertanian berkisar 2—6%.
Metode penetapan kandungan materi organik tanah ada 3 Metode:
1. Metode Langsung
2. Metode tidak langsung
3. Metode ynang menurut reduksi materi organik
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari Praktikum kali ini adalah:
1. Mengetahui tanah yang mengandung materi organik
2. Mengetahui manfaat dari materi organik
3. Dapat menghitung kandungan materi organik dalam tanah
4. Mengetahui sifat-sifat tanah yang mengandung materi organik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bahan organik merupakan materi penting dalam membuat kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia, maupun secara biologi. Bahan organiak yaitu pemantap agregat tanah. Bahan organik tanah yaitu hasil perombakan organisme hidup yang susunannya merupakan gabungan antara polisakarida lignin, protein, dan materi organik lainnya yang berasal dari batuan dan mineral.
Di dalam tanah, materi organik selalu mengalami perombakan sebagai acara dari mikroba tanah. Proses ini sanggup menghasilkan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan serta senyawa lainnya yang semuanya itu sanggup mensugesti pertumbuhan tanaman. Adapun metode penetapan materi organik tanah ada tiga cara, yaitu metode pribadi (berdasarkan hilangnya berat), metode tidak langsung, dan metode yang didasarkan pada proses reduksi oleh materi organik.
Adapun sumber-sumber materi organik adalah:
1. Sumber primer
Diperoleh dari jaringan tumbuhan berupa akar, batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Jaringan ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasi dengan tanah.
2. Sumber sekunder
Sumbernya yaitu binatang. Dalam kegiatannya, hewan terlebih dahulu harus memakai materi organik tanaman, sesudah itu barulah hewan menyumbang materi organiknya.
Kedua sumber materi organik tersebut mempunyai efek yang berbeda terhadap tanah. Hal ini dikarenakan perbedaan komposisi atau susunan dari materi organik tersebut. Jaringan hewan berbeda dengan jaringan tumbuhan, oleh lantaran itu pada jaringan hewan umumnya lebih cepat hancur dibandingkan dengan jaringan tumbuhan.
Beberapa senyawa organik lebih tahan lapuk ibarat lignin lemak dan beberapa senyawa yang mengandung N melalui proses biokimia menghasilkan suatu kelompok senyawa yang agak stabil, koloid amorf, dan berwarna gelap yang dikenal dengan humus. Humus yaitu senyawa kompleks yang agak resisten pelapukan, berwarna coklat, amorfus, bersifat koloid, dan berasal dari jaringan tumbuhan, dan jaringan tumbuhan yang telah didekomposisikan oleh jasad mikro.
Senyawa organik yang gampang lapuk antara lain gula, pati, protein, hemiselulosa. Adapun hasil dari perubahan materi organik mencakup energi, air, C, N, S, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain. Kadar materi organik dalam tanah dipengaruhi oleh kedalaman, iklim, drainase, dan pengolahan dari materi tersebut. Mengingat peranannya, materi organik tanah perlu dipertahankan melalui suatu pengelolaan yang baik



Download  |  Sumber

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel