Jaringan Komputer
Jaringan komputer (jaringan) yaitu sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk sanggup menyebarkan sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan sanggup mengakses informasi(peramban web).
1) Latar belakang dan sejarah jaringan
Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar hingga terciptanya super komputer, lantaran mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses menurut waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
2) Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :a) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran hingga beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk menggunakan bersama sumberdaya (resouce, contohnya printer) dan saling bertukar informasi.
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), intinya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN sanggup meliputi kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan sanggup dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN bisa menunjang data dan suara, bahkan sanggup berafiliasi dengan jaringan televisi kabel.
c) Wide Area Network (WAN), jangkauannya meliputi tempat geografis yang luas, seringkali meliputi sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d) Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan menyerupai ini memerlukan korelasi antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melaksanakan hal ini diharapkan sebuah mesin yang disebut gateway guna melaksanakan korelasi dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
e) Wireless (Jaringan tanpa kabel)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin menerima informasi atau melaksanakan komunikasi walaupun sedang berada diatas kendaraan beroda empat atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diharapkan lantaran koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam kendaraan beroda empat atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan bisa menunjukkan kecepatan kanal yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3) Topologi Jaringan
Topologi yaitu suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang dikala ini banyak digunakan yaitu Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel sentra di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan
· Hemat kabel
Kerugian
· Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
· Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola bulat atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan mendapatkan dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini yaitu setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring yaitu tidak terjadinya collision atau goresan pengiriman data menyerupai pada topologi Bus, lantaran hanya satu node sanggup mengirimkan data pada suatu saat.
c) Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara pribadi ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini yaitu bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star yaitu kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan
· Paling fleksibel
· Pemasangan/perubahan stasiun sangat gampang dan tidak mengganggu kepingan jaringan lain
· Kontrol terpusat
· Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
· Boros kabel
· Perlu penanganan khusus
· Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4) Type Jaringan
a) Jaringan Client-Server
Server yaitu komputer yang menyediakan akomodasi bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client yaitu komputer-komputer yang mendapatkan atau menggunakan akomodasi yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server lantaran murni berperan sebagai server yang menyediakan akomodasi kepada workstation dan server tersebut tidak sanggup berperan sebagai workstation.
Keunggulan
· Kecepatan kanal lebih tinggi lantaran penyediaan akomodasi jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan kiprah lain menyerupai sebagai workstation.
· Sistem keamanan dan manajemen jaringan lebih baik, lantaran terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai direktur jaringan, yang mengelola manajemen dan sistem keamanan jaringan.
· Sistem backup data lebih baik, lantaran pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
· Biaya operasional relatif lebih mahal.
· Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
· Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari kiprah server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, lantaran server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus sanggup berperan sebagai workstation.
Keunggulan
· Antar komputer dalam jaringan sanggup saling berbagi-pakai akomodasi yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
· Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya lantaran tidak memerlukan adanya server yang mempunyai kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan akomodasi jaringan.
· Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
· Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, lantaran pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi yaitu antara server dengan workstation.
· Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, lantaran setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian akomodasi jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
· Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing akomodasi yang dimiliki.
· Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
Pengertian model-OSI
Dahulu, komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda yaitu sangat sulit dilakukan, lantaran mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda, sehingga International Organization for Standardization (ISO) menciptakan suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI), yaitu model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.Model-OSI (ISO-OSI Referensi Model) tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga mempunyai sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) Sejarah singkat Model OSI
Dahulu pada kurun 70-an, banyak perusahaan software maupun hardware yang menciptakan System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, Burough dsb.Tentunya masing - masing perusahaan tersebut menciptakan hukum - hukum sendiri yang satu sama lain tidak sama, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer - komputer IBM. Dari sini kemudian timbul kasus misalkan jaringan komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk Digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama. Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang Sunda apakah bahasa anda bisa diterima oleh orang tersebut? tentunya tidak? Masalah ini bisa diselesaikan jikalau anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model rujukan yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model rujukan ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI).Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah kepingan (layer), yang masing - masing layer mempunyai kiprah sendiri - sendiri. Dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model rujukan OSI seringkali disebut 7 OSI layer. Arsitektur Model OSITelah dijelaskan diatas, bahwa OSI layer terdiri dari 7 buah lapisan (layer), dimana masing - masing layer mempunyai fungsi yang spesifik dalam sebuah jaringan.Open System Interconnection (OSI) sanggup diartikan sebuah sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem yang lain. Pembagian layer pada model rujukan OSI sanggup dilihat pada gambar berikut ini
Tabel Pembagian Model Referensi OSI | |
7th - layer: Application | Services |
6th - layer: Presentation | Services |
5th - layer: Session | Communications |
4th - layer: Transport | Communications |
3rd - layer: Network | Communications |
2nd - layer: Data-link | Physical connections |
1st - layer: Physical | Physical connections |
Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model rujukan OSI sanggup dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan duduk kasus aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) yaitu lapisan epilog sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi.Istilah lapisan atas kadang kala digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan - lapisan yang lain di model OSI. Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan duduk kasus transport data.Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software.Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik yaitu lapisan epilog bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.Pemisahan kedua lapisan tsb, ditampilkan pada tabel sbb:
Application | Application | Lapisan Atas |
Presentation | ||
Session | ||
Transport | Data Transport | Lapisan Bawah |
Network | ||
Data Link | ||
Physical |
Protokol
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi sanggup terjadi lantaran menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol yaitu suatu hukum formal dan komitmen yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSIProtokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam media LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam WAN.Protokol routing yaitu protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan kemudian lintas.Protokol jaringan yaitu berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol
Layer Physical (1)
Ini yaitu layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang sanggup ditransmisi melalui media jaringan, sebagai pola kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan menyerupai repeater, hub dan network card yaitu berada pada layer ini.Layer Physical mempunyai kiprah untuk mentransmisikan serangkaian bit (binary digit) yang merupakan kombinasi dari angka 0 dan 1 melalui media transmisi. Media transmisi disini yaitu bisa berupa kabel, gelombang microwave, infra red, fiber optic dsb. Layer ini hanya digunakan sebagai penyedia jalur transmisi saja, tanpa bertanggung jawab jikalau terjadi kerusakan data. Pada layer ini tidak mendefinisikan media transmisi secara detail, tetapi hanya mendefinisikan bagaimana pola bit - bit dikodekan menjadi sinyal - sinyal yang ditransmisikan.
Layer Data-link (2)
Layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical, lantaran menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level. Layer data link bertanggung-jawab pada paket selesai dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical, mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) yaitu protocol pada layer Data-linkLayer ini bertugas menyediakan sarana komunikasi dari node ke node dalam jaringan lokal. Ketika layer data link mendapatkan message yang akan ditansmisikan, maka layer ini akan mengubah message tsb menjadi unit - unit yang lebih kecil dan biasanya disebut frame (seringkali disebut paket).Adapaun beberapa format frame antara lain yaitu format frame Ethernet II, IEEE 802.3 (IEEE Ethernet), IEEE 802.5 (IEEE Token Ring), X-25 dsb.Layer ini juga menyediakan mekanisme pengalamatan yang memungkinkan frame dikirimkan ke node yang benar atau sesuai dengan alamatnya. Mekanisme pengalamatan yang disediakan pada layer ini salah satunya yaitu pengalamatan fisik pada network adapternya.Pada masing - masing network adapter biasanya disediakan sebuah ID atau yang sering disebut Medium Access Control (MAC). Jika sebuah frame akan ditransmisikan, maka frame tersebut dilengkapi dengan address pengirim dan address penerimanya.Selain mekanisme pengalamatan, layer ini juga dilengkapi dengan check error data yang biasanya disebut Frame Check Sequence (FCS). Metode yang umum digunakan untuk check error data biasanya menggunakan metode Cyclic Redudance Checksum (CRC).
Layer Network (3)
Tugas utama dari layer network yaitu menyediakan fungsi routing sehingga paket sanggup dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain.IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk kiprah ini.Protocol lainnya menyerupai IPX, Internet Packet eXchange.Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, menyerupai SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network yaitu:– Membagi pemikiran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
– Mendeteksi Error
– Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
– Mengendalikan aliran
Kadangkala sebuah jaringan tidak hanya terdiri dari jaringan local saja, bahkan dalam sebuah jaringan bisa terdiri dari beberapa segment. Jaringan yang terdiri dari segment - segment tersebut biasanya disebut internetwork. Jika terkoneksi dengan internetwork, maka tentunya harus ditambahkan sebuah mekanisme yang sanggup mempercepat transmisi data antar nodeUntuk mengirimkan message pada suatu internetwork, tiap - tiap jaringan harus mempunyai cara yang unik, yaitu dengan cara mengidentifikasi address jaringan tersebut. Ketika sebuah message akan ditransmisikan, maka layer ini akan menambahkan sebuah header yang berisi alamat asal (source address) dan alamat tujuan (destination address). Kombinasi dari data tersebut biasanya dinamakan paket. Informasi alamat tujuan tersebut digunakan untuk mengirimkan message tadi ke alamat suatu jaringan. Setelah message hingga pada jaringan yang dituju dengan benar, maka selanjutnya data link akan mentransmisikan message tersebut ke alamat node tujuannya.Proses meneruskan sebuah paket ke alamat suatu jaringan disebut routing , sedangkan hardware yang melaksanakan proses routing disebut routers.Pada sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 tipe node : 1. End System 2. Intermediate SystemEnd system digunakan untuk menyediakan pelayanan kepada user. System ini digunakan untuk menambahkan informasi alamat jaringan pada paket yang ditransmisikan, tetapi end system ini tidak melaksanakan proses routing. End system biasanya kalau di TCP/IP disebut host.Berbeda dengan End system, tipe intermadiate system menyediakan akomodasi untuk routing hal ini dikarenakan routing itu sendiri mempunyai cara kerja yang kompleks, sehingga tidak didesain untuk menyediakan pelayanan kepada end user. Istilah Intermediate system ini biasanya kalau di TCP/IP disebut gateway. Sebuah router bisa juga dioperasikan untuk mengkoneksikan jaringan yang mempunyai format fisik dan logic yang berbeda. Contoh jaringan menggunakan Ethernet bisa dihubungkan dengan jaringan dengan menggunakan Token Ring
Layer transport data, menggunakan protocol menyerupai UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport yaitu sentra dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali pemikiran dan investigasi error serta memperbaikinyaTugas utama layer ini yaitu memecah sebuah data yang berukuran besar menjadi beberapa buah fragmen - fragmen kecil, semoga bisa ditransmisikan dengan mudah.Mengapa sebuah data dipecah - pecah menjadi fragmen - fragmen yaitu :– Jika suatu data dikirimkan dalam jumlah besar, maka kemungkinan yang terjadi yaitu data tersebut nantinya akan memonopoli media transmisi, sehingga data yang lain tidak bisa menggunakan media tsb hingga data tadi selesai ditransmisikan.
– Misal data yang dikirimkan jumlah 100 Kb, dan ketika ditransmisikan terjadi kesalahan maka data tadi harus dikirim ulang dengan jumlah 100Kb. Misalkan data 100 Kb. Tadi dipecah pecah per 1 Kb, kemudian terjadi error dalam pengiriman data dengan jumlah 1Kb, maka data yang ditransmisikan ulang sebesar 1 Kb.
Sudah dijelaskan diatas bhw kiprah layer ini: memecah data menjadi fragmen - fragmen. Ketika fragmen tadi hingga pada tujuannya maka layer transport di pihak akseptor akan menyusun ulang fragmen - fragmen tsb sesuai dg urutannya.Kita tahu bersama bahwa kini rata - rata system operasi bersifat multitasking. Misalkan pada waktu yang bersamaan terdapat beberapa file yang akan ditransmisikan node yang berlainan bagaimana ? Agar bisa dipastikan fragmen - fragmen tadi bisa diterima sesuai dengan file yang diinginkan, maka pada layer ini juga dilengkapi dengan Service Access Point (SAP) ID. Makara tiap file yang akan dikirimkan diberi identitas, kemudian sehabis hingga di tujuan, file - file tersebut disusun kembali menurut identitas tersebut. SAP ID ini biasanya kalau di TCP/IP diistilahkan port.
Layer Session (5)
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai mekanisme logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, melaksanakan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, menyerupai Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol), PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk kanal pada jaringan AppleTalkLapisan ini mempunyai kiprah untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node. Komunikasi antar node ini biasanya terbagi menjadi 3 macam :l Simplex : Satu node berfungsi sebagai pengirim saja dan node yang lain hanya berfungsi sebagai akseptor saja.
l Half Duplex : sistem ini menyerupai mirip jikalau kita berkomunikasi dengan HT. Makara beberapa node bisa saling mengirim atau mendapatkan data dalam waktu yang bergantian.
l Full Duplex : semua node sanggup saling bertukar informasi pada waktu yang bersamaan
Layer session melaksanakan proses komunikasi biasanya terbagi menjadi 3 fase :– Pembentukan hubungan. Disini node membentuk suatu kontak dengan node yang lain. Mereka kemudian menyepakati hukum - hukum komunikasi, termasuk protocol apa saja yang digunakan dan menentukan parameter komunikasi yang akan digunakan komunikasi nantinya.
– Pemindahan data. Disini node - node tersebut saling melaksanakan proses pertukaran data.
– Pemutusan hubungan. Jika proses komunikas sudah selesai dilakukan, maka pada kepingan ini akan dilakukan pemutusan komunikasi.
Dalam proses komunikasi tersebut juga ditentukan apakah komunikasi menggunakan cara connectionless atau connection oriented. Connectionless yaitu proses pengiriman data tanpa disertai tanggung jawab jikalau terjadi kesalahan data. Artinya jikalau dalam sebuah pengiriman ternyata terjadi kesalahan maka data tersebut tidak akan dikirim ulang. Sedangkan connection oriented yaitu kebalikan dari connectionless. Metode connectionless ini kalau dalam protocol TCP/IP biasanya digunakan untuk komunikasi UDP(User Datagram Protocol). Sedangkan connection oriented digunakan untuk komunikasi TCP(Transfer Control Protocol).
The Presentation layer (6)
Layer presentation dari model OSI melaksanakan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari banyak sekali tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer iniLayer ini mempunyai kiprah untuk menterjemahkan data yang dikirim maupun yang diterima semoga bisa ditampilkan di layer aplikasi. Misalkan komputer mainframe IBM yang menggunakan pengkodean EBCDI ingin mentransfer data ke komputer PC yang menggunakan pengkodean ASCII, maka layer ini akan menterjemahkan isyarat EBCDI tadi semoga bisa terbaca dengan isyarat ASCII. Teknik yang paling umum yaitu dengan cara mengubah semua isyarat data tersebut menjadi isyarat standar yang bisa dimengerti oleh keduanya. Kode standar yang digunakan pada protocol OSI yaitu Abstract Syntax Representation , Revisi I (ASN.1) Dalam protocol TCP/IP menggunakan isyarat standar External Data Reprentation (XDR), yang digunakan dalam Network File System (NFS)Layer Application (7)Layer ini yaitu yang paling ‘cerdas’, gateway berada pada layer ini. Gateway melaksanakan pekerjaan yang sama menyerupai sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka.Layer Application yaitu penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan kanal padanya.Layer Application yaitu layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol menyerupai FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer ApplicationLayer ini menyediakan pelayanan aplikasi bagi user, yang digunakan untuk berkomunikasi melalui jaringan, Seperti : Web yang digunakan untuk browser, E-mail, Utk mengirim mail ke user lain, Telnet, Gopher dsb.
Routers and Gateways
Perbedaan antara router dan gateway gampang dipahami ketika anda mengerti wacana model-OSI. Gateway berada pada layer Application, sedangkan router aktif pada layer Network dan Transport. Hal ini berarti suatu router lebih cepat dari pada gateway, lantaran protocol pada gateway harus melalui Layer Session, Presentation dan Application untuk di route.
Apa saja yang ada pada masing – masing layer pada Model OSI, menyerupai tercantum berikut. | ||||
Layer 1 (physical) Network components:
Protocols:
| Layer 2 (Datalink) Network components:
· Bridge · Switch · ISDN Router Protocols: Media Access Control: Communicates with the adapter card Controls the type of media being used:
Logical Link Control
802.2 Logical Link Control | |||
Layer 3 (Network) Network components:
Protocols:
NetBEUI | Layer 4 (Transport) Network components:
Protocols:
| |||
Layer 5 (Session) Network components:
Protocols:
| Layer 6 (Presentation) Network components:
Protocols: None | Layer 7 (Application) Network components:
Protocols:
DNS; FTP TFTP; BOOTP SNMP; RLOGIN SMTP; MIME; NFS; FINGER | ||
6) Protocol Jaringan
Untuk menyelenggarakan komunikasi banyak sekali macam vendor komputer diharapkan sebuah hukum baku yang standar dan disetujui banyak sekali pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka tubuh dunia yang menangani kasus standarisasi ISO (International Standardization Organization) menciptakan hukum baku yang dikenal dengan nama model rujukan OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model rujukan ini dalam mengembangkan protocolnya.
Model rujukan OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik hingga dengan aplikasi. Model rujukan ini tidak hanya berkhasiat untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model rujukan OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hubungan antara model OSI dengan protokol Internet Model OSI | TCP/IP | Protocol TCP/IP | ||
No | Lapisan | Nama Protokol | Kegunaan | |
7 | Aplikasi | Aplikasi | DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) | Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas |
DNS (Domain Name Server) | Data base nama domain mesin dan nomer IP | |||
FTP (File Transfer Protocol) | Protokol untuk transfer file | |||
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) | Protokol untuk transfer file HTML dan Web | |||
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) | Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks | |||
NNTP (Network News Transfer Protocol) | Protokol untuk mendapatkan dan mengirim newsgroup | |||
POP (Post Office Protocol) | Protokol untuk mengambil mail dari server | |||
SMB (Server Message Block) | Protokol untuk transfer banyak sekali server file DOS dan Windows | |||
6 | Presentasi | SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) | Protokol untuk pertukaran mail | |
SNMP (Simple Network Management Protocol) | Protokol untuk menejemen jaringan | |||
Telnet | Protokol untuk kanal dari jarak jauh | |||
TFTP (Trivial FTP) | Protokol untuk transfer file | |||
5 | Sessi | NETBIOS (Network Basic Input Output System) | BIOS jaringan standar | |
RPC (Remote Procedure Call) | Prosedur pemanggilan jarak jauh | |||
SOCKET | Input Output untuk network jenis BSD-UNIX | |||
4 | Transport | Transport | TCP (Transmission Control Protocol) | Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented) |
UDP (User Datagram Protocol) | Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless) |
3 | Network | Internet | IP (Internet Protocol) | Protokol untuk tetapkan routing |
RIP (Routing Information Protocol) | Protokol untuk menentukan routing | |||
ARP (Address Resolution Protocol) | Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP | |||
RARP (Reverse ARP) | Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware | |||
2 | Data link LLC | Network interface | PPP (Point to Point Protocol) | Protokol untuk point ke point |
Data Link MAC | SLIP (Serial Line Internet Protocol) | Protokol dengan menggunakan sambungan serial | ||
1 | Fisik | Ethernet, FDDI, ISDN, ATM |
Standarisasi kasus jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh tubuh dunia lainnya menyerupai ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh forum asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang menggunakan standar yang dihasilkan IEEE.
7) IP Address
IP address yaitu alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang sanggup dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik menyerupai 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address
Network ID | Host ID | ||
193 | 160 | 5 | 1 |
IP address terdiri atas dua kepingan yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh lantaran itu IP address menunjukkan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas menyerupai diperlihatkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address
Kelas | Network ID | Host ID | Default Sub net Mask |
A | xxx.0.0.1 | xxx.255.255.254 | 255.0.0.0 |
B | xxx.xxx.0.1 | xxx.xxx.255.254 | 255.255.0.0 |
C | xxx.xxx.xxx.1 | xxx.xxx.xxx.254 | 255.255.255.0 |
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, contohnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, contohnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B sanggup menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibuat sekitar 2 juta network dengan masing-masing network mempunyai 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address intinya ialah proses menentukan network ID dan host ID yang sempurna untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Domain Name System (DNS) yaitu suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam santunan nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :
a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
b) Top level domain: isyarat kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk digunakan oleh perusahaan; .edu untuk digunakan oleh perguruan tinggi tinggi; .gov untuk digunakan oleh tubuh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda contohnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia .
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
9) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask sanggup diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk menunjukkan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan kekerabatan client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang sanggup diberikan pada DHCP client. Dalam menunjukkan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Makara santunan IP address ini berlangsung secara dinamis.