Tanaman Australia Yang Punya Kemampuan Unik Bisa Membersihkan Kontaminasi Nuklir
Nuklir merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi manusia.Nuklir mempunyai aneka macam kegunaan.Kegunaan nuklir sangat bermacam-macam yang apabila dipakai oleh insan dengan benar.Seperti contohnya untuk sumber energi yang ramah lingkungan sebab minim polusi,untuk penelitian,sebagai sumber tenaga pada kapal induk dan kapal selam yang akan bertahan sangat usang untuk diisi ulang kembali.
Namun,penyalahgunaan nuklir juga bisa berakibat sangat fatal.Seperti apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki ketika perang dunia 2 ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom Fat Man dan Little Boy.Ratusan ribu orang tewas dan ribuan lainnya terpapar radiasi nuklir.Nuklir juga salah satu penyebab dunia karam dalam perang hambar di masa lalu.Masa dimana Amerika Serikat dan Uni Soviet saling mengancam dengan nuklir mereka hingga pada ketika krisis Kuba yang hampir membawa dunia ke dalam perang nuklir.Kesalahan tanpa disengaja juga sanggup terjadi dan menyebabkan bencana besar.Seperti bencana Chernobyl tahun 1986 di Uni Soviet (sekarang di Ukraina) dan juga kecelakaan PLTN Fukhusima pada 2011 lalu.
Akibat bencana Chernobyl itu,seluruh penduduk dievakuasi dan daerah itu ditinggalkan.Kini hanya menyisakan sebuah kota hantu yang berbahaya untuk dimasuki sebab adanya radiasi nuklir.Wilayah yang dilanda kecelakaan nuklir kadang pribadi diisiolasi.Namun, kini ada kemungkinan area tersebut bisa menjadi layak kembali dengan bantuan tanaman asli dari Australia.
"Ini yaitu bioteknologi yang disebut dengan 'fitoremediasi'. Teknologi ini memanfaatkan flora alami untuk menciptakan daerah yang terkotori kondusif kembali," kata Megan Phillips, seorang ilmuwan lingkungan dari University of Technology Sydney (UTS) dikutip dari Science Alert, Sabtu (25/11/2017).
Namun,penyalahgunaan nuklir juga bisa berakibat sangat fatal.Seperti apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki ketika perang dunia 2 ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom Fat Man dan Little Boy.Ratusan ribu orang tewas dan ribuan lainnya terpapar radiasi nuklir.Nuklir juga salah satu penyebab dunia karam dalam perang hambar di masa lalu.Masa dimana Amerika Serikat dan Uni Soviet saling mengancam dengan nuklir mereka hingga pada ketika krisis Kuba yang hampir membawa dunia ke dalam perang nuklir.Kesalahan tanpa disengaja juga sanggup terjadi dan menyebabkan bencana besar.Seperti bencana Chernobyl tahun 1986 di Uni Soviet (sekarang di Ukraina) dan juga kecelakaan PLTN Fukhusima pada 2011 lalu.
Akibat bencana Chernobyl itu,seluruh penduduk dievakuasi dan daerah itu ditinggalkan.Kini hanya menyisakan sebuah kota hantu yang berbahaya untuk dimasuki sebab adanya radiasi nuklir.Wilayah yang dilanda kecelakaan nuklir kadang pribadi diisiolasi.Namun, kini ada kemungkinan area tersebut bisa menjadi layak kembali dengan bantuan tanaman asli dari Australia.
Baca Juga
![]() |
Hutan Sherbroke, Australia |
"Ini yaitu bioteknologi yang disebut dengan 'fitoremediasi'. Teknologi ini memanfaatkan flora alami untuk menciptakan daerah yang terkotori kondusif kembali," kata Megan Phillips, seorang ilmuwan lingkungan dari University of Technology Sydney (UTS) dikutip dari Science Alert, Sabtu (25/11/2017).
Phillips bahkan mengutip penelitian yang menawarkan bahwa bunga matahari bisa "menyerap" radionuklida, yang dikenal sebagai isotop radioaktif.Tanaman Mustard India juga telah terbukti bisa mengakumulasi logam berat pada tanah yang tercemar.
Alasan dari tim ini untuk fokus pada tumbuhan Australia yaitu tak lain sebab Australia mempunyai gelombang panas musiman yang kuat, tanah kurang gizi, dan curah hujan sporadis - sebuah kondisi yang menciptakan sebagian besar tumbuhan non-asli kesulitan untuk bertahan.Hal ini akan lebih memungkinkan tumbuhan bertahan dalam jangka panjang bila ditanam di daerah terkontaminasi.
Tidak banyak isu dalam penggunaan tumbuhan Australia untuk fitoremediasi. Inilah yang ingin diubah oleh para peneliti UTS.
"Ini yaitu bidang penelitian yang menarik sebab selain keefektifannya sebagai bioteknologi, diketahui juga bahwa tumbuhan sanggup mendekontaminasi area dengan aman, tanpa menganggu masyarakat dan spesies asli," kata Phillips.
Dia melanjutkan, teknologi juga sangat irit biaya, bisa hingga sepuluh kali lebih murah untuk diterapkan dibanding dengan menyewa ekskavator untuk menggali situs yang terkotori dan memindahkannya ke tempat pembuangan sampah.
Namun terlepas dari hal tersebut, kurangnya penelitian lapangan berarti fitoremediasi jauh lebih jarang dipakai di Australia dibandingkan di negara lain.
"Ini yaitu bioteknologi yang menjanjikan untuk diaplikasikan di dunia nyata, jadi potensi ini bisa menjadi penggalan dari cara normal kita mengelola lahan yang terkotori di masa depan," tutupnya.
Phillips dan timnya berencana untuk segera menuntaskan proyek ini kemudian mempublikasikan temuan mereka.
Semoga dengan adanya temuan tersebut,wilayah yang terkotori nuklir bisa kondusif ditempati kembali.Dan juga hal itu mengingatkan semoga penggunaan teknologi nuklir semoga tetap dalam batas kondusif dan untuk hal yang bermanfaat.Karena apa yang telah terjadi di masa kemudian telah menawarkan betapa bahayanya nuklir bila berada di tangan yang salah.Bahkan ancaman dari peristiwa nuklir sanggup terjadi kembali dengan semakin memanasnya panggung geopolitik dunia.Terlebih lagi Presiden Korea Utara,Kim Jong Un,juga semakin intensif melaksanakan pengujian senjata nuklir dan berulang kali mengancam Amerika Serikat dan sekutunya di wilayah sekitar Korea Utara,Jepang dan Korea Selatan.