Laporan Titrasi Asam Basa

I. JUDUL
TITRASI ASAM BASA

II. TUJUAN
Untuk memilih normalitas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat

III. ALAT DAN BAHAN
1. Gelas arloji
2. Corong
3. Labu ukur 100 ml
4. Erlenmeyer 250 ml
5. Aquadest 6. Indicator PP
7. Batang pengaduk
8. Timbangan
9. Buret 50 ml
10. Piala gelas
11. Asam oksalat 0,63 gram
12. NaOH encer

IV. DASAR TEORI
Titrasi merupakan suatu metoda untuk memilih kadar suatu zat dengan memakai zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan menurut jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai teladan kalau melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas perihal titrasi asam basa). Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. Titrasi asam basa disebut juga titrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam basa larutan sanggup ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa. Volumetri yaitu teknik analisis kimia kuantitatif untuk memutuskan kadar sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi menurut kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik simpulan titrasi yang diketahui dari perubahan warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan melalui perhitungan menurut persamaan reaksi. Titrasi asam basa merupakan teknik untuk memilih konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen yaitu titik ketika asam dan basa sempurna habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titik simpulan titrasi yaitu ketika terjadinya perubahan warna indicator.

V. CARA KERJA
Membuat Larutan NaOH 0,1 N
1. Timbang 0,4 gram NaOH dengan timbangan
2. Dilarutkan di dalam piala gelas dengan aquadest
3. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml melalui corong
4. Piala gelas dibilas hingga bersih
5. Air bilasan dimasukkan ke dalam labu ukur
6. Di encerkan dengan aquadest hingga tanda batas
7. Dikocok 12 kali

Penetapan Titar NaOH 0,1 N
1. Timbang asam oksalat sebanyak 0,063 gram pada kertas timbang/kaca arloji
2. Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml
3. Kaca arloji dibilas dengan aquadest
4. Cairan pembilas dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
5. Dilarutkan dengan air hingga dengan 25 ml
6. Tambahkan indicator PP 2 tetes
7. Titar dengan larutan NaOH 0,1 N
8. Penitaran diakhiri sehabis terjadi perubahan warna dari tidak tidak berwarna menjadi merah jambu/pink.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel